Selasa, 01 Maret 2016

FAQ: Tanya Jawab Tentang Kesuksesan

Bismillahirrahmanirrahiim....

Suatu sore didepan teras sebuah perguruan ... , seorang guru dan tiga orang muridnya tengah santai duduk-duduk dan berbincang-bincang sambil meminum segelas kopi hangat dan ngemil beberapa jenis snack. Angin senja yang berhembus membuat suasana begitu hangat dan damai...

Dibawah ini akan saya ceritakan bocoran dialog diantara mereka (Guru Bijak, Murid Cerdas, Murid Setengah Cerdas dan Murid Bodoh).

M1/2C: Teori-praktek-ibadah -- teori-praktek-ibadah, apa maksudnya sich guru???

GB: Itu untuk membentuk pemahaman kamu terhadap kesuksesan.

MC: Terus kenapa saya harus belajar dari setiap kegagalan yang saya lakukan, guru???

GB: Itu demi kesempurnaan pemahaman kamu terhadap kesuksesan muridku.

MB: Kenapa saya harus beribadah, itukan hanya akan membuang banyak waktu saja???

GB: Itu untuk keberuntungan kamu.

M1/2C: Berapa lama waktu yang harus saya pertaruhkan untuk meraih sukses???

GB: 1 tahun jika kamu rajin dan cerdas, 2 tahun jika kamu malas dan cerdas, 3 tahun jika kamu malas dan bodoh, NEVER jika kamu tidak berbuat apa-apa.

MC: Apa maksud guru merekomendasikan kami untuk belajar beladiri???

GB: Itu untuk memudahkan kamu dalam menghadapi segala kesulitan yang menghadang dalam setiap perjalanan menuju kesuksesan, serta menumbuhkan semangat, sikap patriotis, kejujuran dan kompetitif didalam diri kamu.

M1/2C: Kalo ilmu marketing untuk apa guru???

GB: Itu untuk membantu serta memotivasi kamu ketika kamu ingin menjual segala sesuatu yang ingin kamu jual.

MB: Apa bisa juga membantu saya untuk menjual barang-barang haram, guru???

GB: Tentu saja tidak, kamu akan berhadapan dengan aparat hukum sebelum kamu sukses menjualnya. Lagipula jaringan pemasarannya terlalu beresiko (penuh trik dan tipu daya) serta gelap (suram).

M1/2C: Tentang contoh-contoh kasus yang guru ajarkan, tapi tidak persis sama dengan apa yang ingin kami capai, bagaimana kami harus menyikapinya, guru???

GB: Cari dan temukan inti pemahaman dan semangat murni yang terkandung didalamnya, jadikan sebagai petunjuk/pertimbangan dalam setiap keputusan usaha kamu.

MC: Hmph, saya mengerti guru...

MB: Terus bagi orang bodoh seperti saya, gimana guru???

GB: Ikuti kata hati nurani kamu dalam mengambil setiap keputusan, maka kamu akan beruntung.

MC: Apa pentingnya pemahaman tentang situasi dan keadaan bangsa dan negara sehubungan dengan kesuksesan yang ingin saya raih, guru???

GB: Hmph, sebagai petunjuk bagi hati kamu dalam mengambil setiap langkah/keputusan yang harus kamu ambil. Ingat! sikap peduli terhadap orang lain (bangsa dan negara) adalah kunci penentu untuk segala kesuksesan.

M1/2C: Berarti kita harus saling bekerja sama yach, guru???

GB: Yups, itu akan selalu membantu kamu guna menemukan solusi tentang banyak permasalahan yang kamu jumpai.

MB: Ah guru, lebih baik kan mementingkan diri sendiri dulu, ntar, kapan-kapan, kalo terpaksa, baru memikirkan orang lain?

GB: Gedubrak??? (Sang Guru terjatuh karena sesuatu hal yang tidak diketahui, lalu berkata): Sikap egois justru yang akan membunuh kamu, murid ku.

M1/2C: Guru, kalo ketampanan apa hubungannya, guru???

GB: Ooh, ketampanan dalam dunia bisnis yang profesional, lebih identik dengan apa yang biasa disebut 'inner handsome' (ketampanan yang bersumber dari hati), gunanya untuk menarik kepercayaan klien/partner. Kalo yang bersifat fisik sich gunanya cuma untuk gaya-gayaan saja, paling cuma dengan mandi rutin 2x sehari juga sudah cukup. :-)

MC: Menyikapi kekacauan dalam persaingan, guru???

GB: Tetaplah fokus pada tujuan kamu, lakukan sesuatu yang menurut kamu baik. Memohonlah perlindungan kepada Tuhan YME.

M1/2C: Kalo aku menghadapi fitnah, guru???

GB: Luruskan, kalau kamu punya kesempatan untuk memberikan penjelasan. Tapi hati-hati, jangan sampai terjebak ke dalam ghibah (gosip). Bersabar dan ber-ta'awudz lah jika kamu tak mampu.

MB: Bodoh, kalo lu di fitnah yach lu bales fitnah lah, biar lu kaga dianggep orang bodoh...

GB: Jangan murid ku, itu hanya akan membuat hidup kamu menderita...

Kopi pun habis, para murid saling meng-angguk tanda mengerti dan senja pun berlalu, berubah menjadi gelap seiring gema adzan Maghrib. Sang guru dan murid pun bergegas untuk mengambil air wudhu... salam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar