Bismillahirrahmanirrahim...
Kebahagiaan yang sesungguhnya (kebahagiaan abadi) tidak bisa diukur
berdasarkan harta, jabatan (profesi), wanita, kekuasaan, banyaknya teman, dlsb.
Tapi kebahagiaan yang sesungguhnya cuma bisa diukur berdasarkan seberapa
sempurna manusia dalam menjalankan amanahnya yaitu beribadah hanya kepada Allah
(kesempurnaaan iman dan takwa).
Tak perduli dia itu miskin, lemah, bodoh, dlsb, selama Allah ridha untuk
memberikan kepadanya kebahagiaan, maka akan berbahagialah dia. Pada hakikatnya
kebahagiaan itu sebenarnya adalah produk hati, dan hanya Allah Yang Maha
Mengerti tentang sistem kerja hati manusia yang sesungguhnya. So, hanya Allah
yang mampu memberikan kebahagiaan yang hakiki kepada manusia, bukan dunia,
manusia, apalagi syaitan.