Kamis, 11 Juni 2015

Kebahagian Hidup Yang Sesungguhnya

Bismillahirrahmanirrahim...

Kebahagiaan yang sesungguhnya (kebahagiaan abadi) tidak bisa diukur berdasarkan harta, jabatan (profesi), wanita, kekuasaan, banyaknya teman, dlsb. Tapi kebahagiaan yang sesungguhnya cuma bisa diukur berdasarkan seberapa sempurna manusia dalam menjalankan amanahnya yaitu beribadah hanya kepada Allah (kesempurnaaan iman dan takwa).

Tak perduli dia itu miskin, lemah, bodoh, dlsb, selama Allah ridha untuk memberikan kepadanya kebahagiaan, maka akan berbahagialah dia. Pada hakikatnya kebahagiaan itu sebenarnya adalah produk hati, dan hanya Allah Yang Maha Mengerti tentang sistem kerja hati manusia yang sesungguhnya. So, hanya Allah yang mampu memberikan kebahagiaan yang hakiki kepada manusia, bukan dunia, manusia, apalagi syaitan.
Kebahagiaan yang dirasakan selain yang berasal dari Allah itu sifatnya semu (bo'ong-bo'ngan). Dan sering kali, malah menjadi alasan kenapa seorang manusia/hamba dibinasakan. Karena kebahagiaan yang semu itu, memang menipu. Apalagi yang berasal dari syaitan, ujung-ujungnya pasti apes (tidak beruntung/merugi). Bukti-buktinya sudah sangat banyak tersebar diseantero jagad.

Mungkin memang masih banyak manusia yang coba-coba mencari kebahagian lewat jalur yang sesat (syaitan), bahkan bukan karena mereka gak tau akibatnya melainkan karena mereka tuch 'NEKAD'. Tapi kamu jangan ikut-ikutan mereka, biar kamu nggak kebawa sial. Sial didalam kehidupan sosial, sial juga karena terus dibayang-bayangi oleh murka Tuhan. Huft, cape dunk...

Menjalani hidup yang bahagia tuch sebenarnya gak susah-susah banget koq. Cuma modal ibadah, ilmu pengetahuan, kerja keras dan kesabaran dalam menjalani setiap ujian-ujian dari Tuhan, hanya itu, sisanya tinggal nunggu keputusan dari Tuhan.

Ujian-ujian dari Tuhan itu hikmahnya ada dua (setidaknya yang saya ketahui). Satu untuk menempa kamu supaya menjadi hamba Allah yang lebih baik, dua sebagai hisab/hukuman untuk menebus setiap kesalahan-kesalahan (dosa) yang pernah/akan kamu lakukan. Dan kalo ujian-ujian itu sudah lewat, yaudah, beres, tinggal nikmatin sisa hidup yang lebih baik (barokah). Serta jangan khawatir kamu rugi terhadap hamba-hamba Allah yang lain, cuz Allah itu Maha Adil koq. Semuanya akan dibalas berdasarkan amal perbuatan (ibadah), tingkat keimanan dan ketakwaan masing-masing individu.

Katanya kalo jadi muslim itu pasti miskin dech???

Ahh, itu 100% BOHONG. Paling cuma akal-akalan orang-orang munafik saja, biar kamu tetap jadi sahabat dekat mereka di Neraka kelak.

Kalo kamu melihat seorang muslim hidup miskin atau sederhana, paling mereka tuch cuma pura-pura doank (maksudnya biar gak dianggap riya/pamer) atau lagi males jadi orang kaya. Cuz, kalo dia seorang muslim sejati atau hamba Allah tersayang, apa susahnya jadi orang kaya, cuz Tuhannya baik banget kepada mereka (Maha Pemurah).

"Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar." (Al-Baqarah [2]: 155)

Tips untuk mempercepat waktu ujian:
  1. Jangan banyak-banyak berbuat dosa, perbanyaklah mencari pahala.
  2. Berusaha secepat mungkin untuk menjawab segala pertanyaan-pertanyaan yang Allah uji-kan dengan benar dan tidak bertele-tele.
  3. Karena tujuaannya untuk kesempurnaan iman dan takwa, pahamilah dengan baik isi dari ajaran agama Islam, yang Allah harapkan dipahami dengan baik oleh setiap hamba-Nya serta perbaikilah niat yang tulus-ikhlas dalam beribadah.
  4. Jangan keras kepala terhadap kesesatan (kekafiran, kemusyrikkan, kemunafikkan dan kefasikkan), lekaslah bertobat biar kamu cepat beruntung (nggak sial-sial terus).
  5. Belajarlah ilmu pengetahuan untuk lebih memudahkan hidup kamu, dan bekerja keraslah.
  6. Kalo kamu sudah mengerti banyak tentang ajaran agama Islam (atau apa yang Allah kehendaki dari kamu) berarti tinggal ujian kesabaran terhadap kehendak/pertolongan Tuhan (ujian Tauhid namanya), paling tinggal sedikit lagi.
  7. Banyak-banyaklah berdoa kepada Allah dan beramal, biar cepet lewat ujiannya, tapi dengan cara-cara yang baik (sopan).

"Jikalau mereka sungguh-sungguh ridha dengan apa yang diberikan Allah dan Rasul-Nya kepada mereka, dan berkata: 'Cukuplah Allah bagi kami, Allah akan memberikan sebagian dari karunia-Nya dan demikian (pula) Rasul-Nya, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang berharap kepada Allah,' (tentulah yang demikian itu lebih baik bagi mereka)." (At-Taubah [9]: 59)

Jawaban dari setiap pertanyaan yang Allah ujikan didalam kehidupan manusia, semuanya sudah ada di dalam Al-Qur'an dan As-Sunnah. So, sering-seringlah membaca keduanya, biar kamu cepat tanggap dalam menjawab setiap ujian-ujian dari Tuhan. Dan percayalah, kamu akan bahagia... daaagh

Peace, Love with Music - Langit Biru Band

Tidak ada komentar:

Posting Komentar