Jumat, 05 Februari 2016

Pentingnya Mempelajari Ilmu Marketing Dalam Menghadapi Sindrome Galaunisme


Bismillahirrahmanirrahiim...

Seandainya kebanyakan masyarakat di Indonesia paham dan terbiasa dalam melakukan kegiatan-kegiatan bisnis berdasarkan kaidah-kaidah bisnis serta perdagangan yang profesional, tentu bangsa ini akan mampu menghadapi 'sindrome galaunisme' yang mendera sistem-sistem perekonomian bangsa dengan sangat mudah.

Menyikapi masalah perekonomian bangsa memang tak kan lepas dengan persaingan bisnis yang semakin sempit menuju era persaingan global. Sangat sulit nampaknya bagi bangsa Indonesia untuk mengimbangi laju persaingan global serta ikut masuk ke dalamnya. Saking sulitnya, timbul berbagai macam permasalahan pelik yang menimpa perekonomian rakyat Indonesia hingga terpuruk sampai sejauh ini. Tertinggal oleh negara-negara tetangga yang lebih dulu menggambil langkah-langkah maju guna meningkatkan kemampuan perekonomian mereka.

Lemahnya daya saing orang-orang Indonesia juga menyebabkan dampak kemunduran-kemunduran yang bersifat psikologis sehingga memaksa bangsa ini memiliki sifat mudah menyerah (pesimistis), berpola pikir kerdil, korupt, serta lain sebagainya yang melahirkan suatu 'sindrome galaunisme' sistem perekonomian nasional. Semua itu disebabkan karena kurang memasyarakatnya ilmu-ilmu tentang bisnis (terutama marketing) di Indonesia. Sehingga mereka lebih banyak menggunakan cara-cara yang tidak logis (tidak berdasarkan ilmu) didalam setiap keputusan-keputusan bisnis mereka.

Lumpuhnya sirkulasi perdagangan yang dikarenakan lemahnya nilai beli masyarakat juga merupakan faktor utama kebangkrutan perekonomian Indonesia. Memang seharusnya peranan pemerintah lebih dominan dalam menyikapi permasalahan ini, tapi kenyataannya mereka terlalu lemah dalam mengambil tindakan-tindakan preventif guna menjaga kestabilan perekonomian. Apalagi jika ditinjau begitu luasnya ketidaksejahteraan bangsa ini.

So, siapa lagi yang bisa diandalkan kalo sudah begini jadinya???

Dibawah ini adalah beberapa faktor fundamental yang menjadi penyebab lahirnya sindrome galaunisme, menurut pengamatan saya:

  1. Lemahnya daya beli masyarakat: Hal ini dikarenakan tingkat pengangguran yang masih sangat tinggi di Indonesia, yang seolah-olah tidak diperhatikan oleh pemerintah dan sulitnya bagi masyarakat dalam mencari pekerjaan atau uang.
  2. Sulitnya mengembangkan bisnis di Indonesia: Hal ini disebabkan karena alasan pertama tadi serta lemahnya daya saing (kemampuan berbisnis) masyarakat Indonesia, kurangnya jaringan pendistribusian terpusat serta terjangkau, sikap pesimistis bangsa karena kurang diperhatikan, monopoli dan kapitalisme pengusaha-pengusaha besar, kurangnya crownfounding yang logis di Indonesia, kurangnya dukungan pemerintah terhadap pengusaha-pengusaha kecil/menengah, dan lain sebagainya.
  3. Lemahnya support pemerintah dalam memajukan sistem perdagangan di Indonesia: Seandainya saja pemerintah mampu menunjukkan i'tikad positif serta kompetensi (dedikasi) mereka dalam mendukung kemajuan sektor perekonomian, tentu sangat mudah bagi pemerintah untuk menggalang dana pembangunan sarana serta prasarana sistem perekonomian yang lebih baik.
  4. Minimnya dukungan pemerintah dalam hal pengadaan informasi-informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat luas guna meningkatkan performa sektor bisnis nasional.
  5. Kurangnya pengembangan serta riset produk-produk buatan aseli Indonesia.

Dan masih banyak lagi sebenarnya permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan perekonomian nasional yang tidak bisa saya jelaskan saat ini karena masih sangat gelap informasi yang saya miliki... hehe

Jadi kesimpulannya, karena kurangnya dukungan-dukungan yang diperlukan (sarana dan prasarana), menyebabkan sulitnya memotivasi perekonomian bangsa untuk lebih berkembang. Tapi hal itu seharusnya bukan berarti alasan bagi bangsa ini untuk diam dan menunggu adanya perubahan, sehingga diperlukan (dengan terpaksa saya katakan) sikap mandiri dari bangsa ini untuk terus berpikir maju dan strategis, yaitu dengan mencoba memahami ilmu-ilmu marketing (pemasaran) dan memasyarakatkannya, sehingga tercipta suatu kondisi perekonomian yang lebih kondusif dan berdaya saing tinggi.

Manfaat-manfaat mempelajari ilmu marketing:

  1. Meredam persaingan-persaingan bisnis yang tidak sehat.
  2. Meningkatkan kemampuan daya saing bangsa serta mengkokohkan pondasi perekonomian dalam negeri.
  3. Memotivasi kamu untuk lebih maju dan kaya lagi.
  4. Memberikan gambaran dasar-dasar strategis terhadap setiap produk/karya yang ingin kamu buat.
  5. Membantu dalam menyusun strategi yang sesuai dengan budget/anggaran kamu (efisiensi strategi).
  6. Menunjukkan jalan terang menuju kesuksesan yang lebih baik, strategis dan terencana.
  7. Membantu kamu dalam memahami metode-metode baru para pengusaha dalam memasarkan produk.
  8. Merangsang peningkatan kesejahteraan perekonomian bangsa.
  9. Dan masih banyak lagi manfaat besar lainnya...

Masyarakat luas yang cerdas bisnis akan mampu menciptakan efek bola salju bagi kesejahteraan perekonomian suatu bangsa, apalagi jika meninjau pada potensi SDM di Indonesia yang sedemikian besar ini, tentu akan sangat mendukung terciptanya efek bola salju tersebut.

Motivasi: AYO MAJU INDONESIA KU, KAMU PASTI BISA... BERSAMA SEMANGAT MARKETING YANG JUJUR, BERADAB (MANUSIAWI), KOMPETITIF (BERSAING), PROFESIONAL (BERETIKA), SERTA MEMIHAK KEPADA KEBENARAN DAN KEADILAN... YEAH!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar