Selasa, 02 Februari 2016

Go To Langit Biru (Part One)

Bismillahirrahmanirrahim...

Yeah, kita akan mempersiapkan bekal perjalanan panjang menuju dunia yang penuh harapan, 'Dunia Langit Biru'.

Banyak hal yang harus kita renungkan guna memahami arti hidup ini dan mencari arti kebahagiaan yang lebih realistis...

Beruntung orang-orang yang mensyukuri segala apa yang mereka miliki saat ini, dan memandang sempurna setiap nikmat/anugerah Tuhan yang telah diberikan kepada mereka. Dan beribadah secara tulus dan ikhlas, hanya kepada-Nya. Sampai-sampai Allah Subhanahu wa Ta'ala meninggikan derajat mereka diatas hamba-hamba-Nya yang lain. Yeah!!!

Tidak seperti orang-orang serakah yang selalu melakukan pendakian-pendakian yang teramat melelahkan sepanjang hidup mereka. Sampai-sampai mereka lupa untuk menikmati segala hasil jerih payah yang mereka kumpulkan selama ini, karena itu mereka selalu merasakan kekurangan. Mereka adalah orang-orang yang terbiasa mengejar harta dengan segala cara dan tipu muslihat dengan harapan, dapat memuaskan ketamakkan yang ada didalam diri mereka, sampai akhir hayat mereka. Yang terkadang tidak memberikan kepada mereka selain kepayahan sia-sia -- tidak memberi mereka manfaat dunia apalagi akhirat.

Tidak juga seperti orang-orang pongah, yang selalu menghambur-hamburkan harta demi mengejar hawa nafsu, yang secara tanpa mereka sadari menyeret mereka kedalam jurang kemiskinan dan kehancuran. Mereka ibarat bola salju yang menggulung dosa-dosa mereka yang kian lama makin membesar, yang sewaktu-waktu akan hancur ketika mereka sampai di dasar jurang atau ketika mereka tengah meluncur menuju jurang kehancuran mereka sendiri.

Tidak juga seperti orang-orang munafik yang memainkan 2 peranan dalam perjalanan hidupnya. Sebagai bidak hitam dan sebagai bidak putih. Yang tidak pernah mau tahu apa akibat dari kemunafikan (perbuatan-perbuatan) mereka, terhadap kehidupan. Dan membuat mereka terlihat bodoh dihadapan diri mereka sendiri, karena sikap-sikap mereka yang tidak pernah berpihak kepada diri mereka sendiri. Jubah mereka semu, harga diri serta kehormatan mereka semu, harapan mereka semu, segala-galanya semu...

Tidak juga seperti orang-orang musyrik yang suka mengada-adakan tipu daya mistis yang membuat mereka berada didalam keadaan tertipu kedalam perbuatan syirik yang mereka kerjakan sekalipun hal itu lebih banyak memberikan kepada mereka kesusahan dan penderitaan batin ketimbang manfaatnya, NA!F. Mereka mengharapkan pertolongan kepada syaitan (musuh mereka sendiri), berhala (pemujaan terhadap kebodohan mereka sendiri), jimat (sesuatu yang bertentangan dengan logika, alias O'on-O'on juga). Mungkin mereka berpikir bahwa sistem kerja otak mereka itu telah mengalami sebuah proses revolusi meta-canggih dari pada orang biasa, sampai-sampai hal-hal yang tidak masuk akal dan malah cenderung membuat hidup mereka makin susah, makin merana, makin sengsara, makin melarat sebagai solusi terbaik yang bisa mereka pilih.

Tidak juga seperti orang-orang kafir! Mereka tuch terlalu bodoh! Mereka berpikir bahwa mereka mampu menentang Tuhan??? Sikap takabur yang menyedihkan. Mereka cuma mampu menakut-nakuti anak-anak kecil yang kurang memahami ajaran Agama Tuhan. Mereka anggap diri mereka tirani??? Mereka hanya orang-orang biasa yang Allah beri sedikit kekuasaan sementara, sampai anak-anak kecil tadi di anggap oleh Tuhan mampu mengemban serta mengamanahkan seluruh isi ajaran Agama-Nya diatas muka bumi.

Kalo bisa jadilah Muslim yaitu orang-orang yang berserah diri hanya kepada Allah, karena mereka tau bahwa Allah akan selalu menolong mereka, menghibur mereka, melindungi mereka dari segala hal buruk yang disebabkan oleh bisikan-bisikan syaitan yang terkutuk. Mereka selalu berada serta mengikuti petunjuk Tuhan Yang Maha Tahu, yang akan selalu membimbing mereka menuju harapan-harapan yang lebih baik dengan jalan yang mudah dan murah, sekalipun para syaitan terus berusaha untuk mengelabuhi mereka dengan rasa takut, gelisah, terror, atau sikap tergesa-gesa yang semu/palsu. Kaum Muslimin akan selalu mampu melalui segala bentuk ujian hidup menuju ke kehidupan yang lebih baik dengan aman dan damai tanpa kesulitan-kesulitan yang berarti...insya Allah


Note: Maaf, kalo ada kata-kata yang kasar dan menyinggung perasaan kamu. Itu hanya untuk menegaskan bahwa 'itu salah'. Artikel ini saya tulis karena rasa simpatik yang tulus terhadap keadaan bangsa ini, yang saya tahu tengah menghadapi ujian kehidupan yang teramat berat, dengan harapan supaya mereka tetap 'bersabar/istiqamah' dan tidak mengambil sikap seperti orang-orang yang merugi di muka bumi dan di kehidupan setelah mati (akhirat).


Peace, Love with Music - Langit Biru Band

Tidak ada komentar:

Posting Komentar