Minggu, 20 Maret 2016

Syaitan On The Story

Bismillahirrahmanirrahiim...
 

Menurut bahasa Arab nama Iblis berasal dari kata 'balasa', yang artinya menyesal. Maka nama Iblis bisa juga diartikan: 'Orang yang akan terus menyesal di dunia dan di akhirat.' Sedangkan Syaitan, menurut bahasa Ibrani: 'ha-Satan' (sang penentang); bahasa Arab: 'al-Syaithan' (sesat atau jauh), adalah perwujudan dari antagonisme yang bersumber dari ajaran agama-agama Samawi (Yahudi, Nasrani dan Islam).


Iblis atau syaitan dahulunya beribadah kepada Allah, berwajah tampan dan berpenampilan baik. Namun setelah Allah menciptakan Nabi Adam 'Alaihi salam sebagai khalifah, maka iblis mengingkarinya dengan bersikap takabur. Sejak saat itu Iblis menjadi musuh utama yang sebenar-benarnya bagi anak cucu Adam (semua umat manusia, tanpa terkecuali orang-orang kafir). Wajahnya menjadi buruk rupa dan menjadi mahluk yang pertama kali berdusta di alam semesta ini.
 
Menurut ajaran agama Islam dijelaskan bahwa Allah menciptakan tiga jenis makhluk berakal budi, yaitu malaikat yang diciptakan dari cahaya (nuur), jin dari api (naar), dan manusia dari tanah (turaab). Bahwa Allah menciptakan malaikat pada hari Rabu, menciptakan jin pada hari Kamis, dan menciptakan Adam pada hari Jum'at.
 
Yeah! tidak seperti varian artikel sebelumnya: Dajjal On The Story yang terkesan agak semarak, maka pada artikel kali ini saya ingin mengemasnya secara lebih religius. Selamat membaca... :-D
 
Riwayat Azazil
 
Kata Azazil merupakan bahasa Arab Kuno yang terdiri dari dua suku kata yaitu 'Aziz' yang berarti terhormat, berharga, sangat kuat dan 'Eil' yang merupakan penamaan Allah di zaman Arab Kuno. Azazil secara harfiah berarti 'Makhluk kuat Allah' atau 'Makhluk terhormat Allah'.
 
Azazil terdiri atas al-'azaz yang berarti 'hamba' dan al-il yang berarti 'Allah'. Kata al-'azaz berasal dari al-'izzah yang berarti kebanggaan atau kesombongan atau dapat diartikan sebagai makhluk yang membawa kesombongannya milik Allah. Dinamakan demikian karena ia tercipta dari api. Kata al-'azaz terdiri dari empat huruf, yaitu huruf 'ain, zay, alif, dan zay yang kedua. Masing-masing huruf menunjukkan sepak terjang iblis, karena setiap nama itu menunjukkan perbuatan pemiliknya. Dari huruf 'ain muncul kata 'ulluw - 'kesombongan', dari huruf zay muncul kata zuhw - 'sikap takabur', dari huruf alif muncul kata iba' - 'pembangkangan' dan istikbar - 'sifat angkuh'. Kesombongan, sikap takabur, pembangkangan, dan sifat angkuh merupakan sifat-sifat yang dimiliki iblis. Inilah tafsir nama asli iblis yaitu Azazil.
 
Rupanya menawan mempunyai empat sayap dan mempunyai banyak ilmu dan terbanyak dalam ber-ibadah kepada Allah, hingga mengalahkan ilmu serta ibadah para malaikat. Wallahu a'lam
 
Riwayat pada zaman dahulu kala beribu-ribu tahun sebelum diciptakannya manusia, sudah ada makhluk yang mendiami dunia (bumi) ini. Makhluk ini berasal dari golongan jin. Mereka berjenis laki-laki dan perempuan. Mereka ada yang beragama dan ada juga yang tidak. Seperti perkataan jin yang tertulis dalam Al-Qur'an surat Al-Jin [72] ayat 11:
 
"Dan sesungguhnya di antara kami ada orang-orang yang shaleh dan di antara kami ada (pula) yang tidak demikian halnya. Adalah kami menempuh jalan yang berbeda-beda."
 
Jin-jin itu umurnya sangat panjang, bisa mencapai puluhan ribu tahun. Di antara keturunan jin tersebut, terdapat seorang dari bangsa jin yang paling taat dalam beribadah kepada Allah, ia bernama Azazil.
 
Dikisahkan bahwa Azazil ini beribadah kepada Allah selama 1000 tahun dibumi. Kemudian setelah itu atas permohonannya kepada Allah, ia diperkenankan beribadah di langit. Maka di langit pertama ini ia beribadah selama 1000 tahun. Kemudian pindah (diangkat) lagi ke langit yang kedua. Di langit ini ia beribadah selama 1000 tahun. Kemudian pindah lagi ke langit yang ketiga. Di sini ia beribadah selama 1000 tahun dan seterusnya sampai ke langit yang ketujuh. Jadi jumlah masanya ia beribadah dari mulai di bumi sampai ke langit yang ketujuh menjadi 8000 tahun.
 
Selain doanya yang mustajab, Azazil sangat banyak memiliki julukan, di setiap langit ia memiliki julukan yang sangat bagus, antara lain:

  1. Langit pertama (Ar-Rafii'ah), ia dijuluki Al-Abid, ahli ibadah yang mengabdi luar biasa kepada Allah pada langit lapis pertama.
  2. Langit kedua (Al-Maa'uun), ia dujuluki Ar-Raki, atau ahli ruku kepada Allah.
  3. Langit ketiga (Al-Maziinah), ia dijuluki As-Saajid, atau ahli sujud.
  4. Langit keempat (Az-Zahirah), ia dijuluki Al-Khaasyi, karena selalu merendah dan takluk kepada Allah.
  5. Langit kelima (Al-Muniirah), ia dijuluki sebagai Al-Qaanit, karena ketaatannya kepada Allah.
  6. Langit keenam (Al-Khaliishah), ia dijuluki Al-Mujtahid, karena ia bersungguh-sungguh ketika beribadah kepada Allah.
  7. Langit ketujuh (Al-Ajiibah), ia dijuluki Az-Zahid, karena sederhana dalam menggunakan sarana hidup.
  8. Dikarenakan amal ibadah yang ia kerjakan, maka dengan karunia Tuhan, Azazil mendapat gelar kehormatan sebagai 'Al-Muqorrobuun'. Itulah derajat yang paling tinggi di sisi Allah, baik kepada golongan manusia atau golongan jin maupun golongan malaikat. Bahkan Azazil ini setelah mendapat pangkat 'Al-Muqorrobuun' dari sisi Allah, ia diangkat sebagai Sayid Al-Malaikat (penghulu para malaikat) dan Khazin Al-Jannah (bendaharawan Syurga). Demikian kedudukan atau derajat Azazil di sisi Allah.[3]

Pada suatu waktu terjadi sesuatu yang menggemparkan dibumi yang menyebabkan Allah murka.
 
Seperti yang diutarakan Ibnu Abbas: "Sesungguhnya yang pertama kali menghuni bumi adalah makhluk jin (Jin banul Jan). Lalu mereka menimbulkan kerusakan diatas bumi dan mengalirkan banyak darah, serta sebagian dari mereka membunuh sebagian yang lain. Setelah itu Allah memerintahkan Azazil untuk memerangi mereka. Akhirnya Azazil bersama malaikat memerangi jin, hingga mengejar mereka sampai kepulau-pulau yang ada di berbagai laut dan sampai ke puncak-puncak gunung."
 
Perihal kemenangannya diatas bangsa jin ini, semakin membuat Azazil semakin merasa bangga akan derajatnya yang mulia disisi Allah dan para penghuni Syurga lainnya. Mulai tumbuh benih-benih kesombongan didalam dirinya..., dan berkata, "Aku telah melakukan sesuatu hal yang belum pernah dilakukan oleh seorang pun." Allah mengetahui hal itu yang tersimpan dibalik hati Azazil.
 
Pada suatu ketika malaikat Israfil 'Alaihi salam berkeliling Syurga, ia mendapati tulisan di pintu Syurga bahwa:
 
"Seorang hamba Allah (yang telah lama mengabdi) akan mendapat laknat dikarenakan menolak perintah Allah."
 
Setelah membaca tulisan tersebut malaikat Israfil pun menangis, ia takut jika hamba Allah yang dimaksud itu ialah dirinya. Para malaikat yang lain juga menangis dan punya ketakutan yang sama seperti halnya malaikat Israfil. Mereka lalu sepakat untuk mendatangi Azazil yang dikenal dengan doanya yang mustajab.
 
Ketika mendengar penjelasan malaikat Israfil, Azazil berkata: "Ya Allah! Hambamu yang mana yang berani menentang perintah-Mu…, sungguh aku ikut melaknatnya."
 
Lalu Azazil memanjatkan doa: "Ya Allah lindungi mereka (para malaikat) dari laknat-Mu."
 
Azazil lupa bahwa ia juga termasuk hamba Allah dan tidak menyadari bahwa kata hamba di salah satu pintu Syurga itu bisa menimpa siapa saja termasuk dirinya. Azazil tidak mendoakan dirinya.
 
Kemudian??? tibalah saatnya bagi Allah untuk menguji kesungguhan ibadah serta kepatuhan para pengguni Syurga terhadap perintah dan larangan-Nya, dengan...
 
Penciptaan Nabi Adam 'Alaihi Salam
 
Allah berfirman kepada malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di bumi." Mereka bertanya (tentang hikmah ketetapan Tuhan itu dengan berkata): 'Mengapa Engkau (Ya Tuhan kami) hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat bencana dan menumpahkan darah (berbunuh-bunuhan), padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji-Engkau dan mensucikan-Engkau?' Tuhan berfirman: 'Sesungguhnya Aku mengetahui akan apa yang kamu tidak mengetahuinya.'" (Al-Baqarah [2]: 30)
 
Dalam Al-Qur'an disebutkan tiga jenis makhluk berakal yang diciptakan Allah yaitu manusia, jin, dan malaikat. Manusia dan Jin memiliki tujuan penciptaan yang sama oleh karena itu sama-sama memiliki akal yang dinamis dan nafsu namun hidup pada dimensi yang berbeda. Sedangkan malaikat hanya memiliki akal yang bersifat statis (tidak berubah-ubah) dan tidak memiliki nafsu karena tujuan penciptaanya sebagai hamba Allah sejati, yang senantiasa beribadah (bertasbih) hanya kepada-Nya dan hanya mengerjakan segala sesuatu yang sesuai dengan kehendak Allah Ta'ala. Wallahu a'lam...
 
Ibnu Abbas mengkisahkan: "Maka Allah menciptakan Nabi Adam 'Alaihi salam dari tanah liat, yakni tanah liat yang baik, berasal dari lumpur hitam yang diberi bentuk dan berbau tidak enak. Sesungguhnya pada mulanya dari tanah, kemudian menjadi tanah liat yang diberi bentuk; Allah menciptakan Nabi Adam dari tanah liat itu dengan tangan kekuasaan-Nya sendiri.
 
Nabi Adam didiamkan tergeletak selama empat puluh malam berupa jasad, sedangkan iblis (Azazil) selama itu selalu mendatanginya dan memukulnya dengan kaki, maka tubuh Nabi Adam mengeluarkan suara (seperti suara tembikar yang dipukul). Hal inilah yang disebut didalam firman-Nya: "Dari tanah kering seperti tembikar." (Ar-Rahmaan [55]: 14)
 
Yakni berbentuk sesuatu yang berongga dan tidak berisi. Kemudian iblis memasuki mulutnya dan keluar dari duburnya, lalu masuk dari dubur dan keluar dari mulutnya. Selanjutnya iblis mengatakan,
 
"Kamu bukanlah sesuatu untuk dibunyikan dan karena apakah kamu diciptakan. Seandainya aku menguasaimu, niscaya aku dapat membinasakanmu; dan seandainya kamu dapat menguasaiku, niscaya aku akan membangkang terhadapmu."
 
Ketika Allah meniupkan kedalam tubuhnya sebagian dari ruh-Nya hal ini dilakukan mulai dari bagian kepalanya, maka tidak sekali-kali sesuatu dari tiupan itu mengalir dalam tubuhnya melainkan berubah menjadi daging dan darah. Ketika tiupan sampai pada bagian pusar, maka Nabi Adam memandang kearah tubuhnya dan ia merasa kagum dengan apa yang ia lihat pada tubuhnya. Lalu Nabi Adam bangkit berdiri, akan tetapi tidak mampu. Hal inilah yang dimaksud oleh firman-Nya: "Manusia telah dijadikan (bertabiat) tergesa-gesa." (Al-Anbiya [21]: 37)
 
Maksudnya terburu-buru, tidak mempunyai kesabaran dalam menghadapi kesukaran dan juga kedukaan.
 
Setelah peniupan ruh kedalam tubuhnya telah selesai, maka Nabi Adam 'Alaihi salam bersin, lalu mengucapkan alhamdu lillahi rabbil 'alamina (segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam) melalui ilham dari Allah Subhanahu wa Ta'ala, maka Allah menjawabnya, "Semoga Allah mengasihani kamu hai Adam."
 
Pengetahuan Nabi Adam 'Alaihi Salam
 
Allah hendak menghilangkan keraguan dihati para malaikat terhadap keutamaan Nabi Adam 'Alaihi salam dan menyakinkan mereka akan kebenaran hikmah-Nya yang menyatakan Nabi Adam sebagai pemimpin (khalifah) di bumi, yaitu dengan ilmu yang tidak Allah ajarkan kepada malaikat. Maka sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta'ala:
 
"Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para malaikat, lalu berfirman: 'Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar.' Mereka menjawab: 'Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana (Yang Memiliki Hikmah).'" (Al-Baqarah [2]: 31-32)
 
"Allah berfirman: 'Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini.'" (Al-Baqarah [2]: 33)
 
Menurut Zaid ibnu Aslam mengatakan, Nabi Adam 'Alaihi salam menyebutkan semua nama, antara lain: "Kamu Jibril, kamu Mikail, dan kamu Israfil," dan nama semua makhluk satu persatu hingga sampai pada nama burung gagak.
 
Setelah keutamaan Nabi Adam 'Alaihi salam tampak jelas oleh para malaikat karena dia telah menyebutkan nama-nama segala sesuatu yang telah diajarkan oleh Allah kepadanya, (sedangkan para malaikat tidak mengetahuinya), maka Allah berfirman kepada malaikat:
 
"Bukankah sudah Ku katakan kepadamu, bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan?" (Al-Baqarah [2]: 33)
 
Ini menunjukkan bahwa hakikat ilmu itu sesungguhnya hanya berasal dari Allah Ta'ala, dan Allah Maha Mengetahui tentang segala apa yang dilahirkan melalui lisan dan yang terbesit didalam hati setiap hamba-hamba-Nya (keraguan para malaikat).
 
Kesombongan Iblis Laknatullah 'Alaihi
 
Setelah Allah memperlihatkan kelebihan Nabi Adam 'Alaihi salam yang tidak diajarkan kepada para penduduk Syurga lainnya (termasuk kepada Azazil), maka Allah berfirman: "'Sujudlah kamu kepada Adam,' maka sujudlah mereka kecuali Iblis." (Al-Baqarah [2]: 34)
 
Sujud yang dimaksud dalam ayat ini, menurut pendapat yang paling kuat merupakan qiyas sebagai bentuk penghormatan dan salam serta memuliakannya (Nabi Adam 'Alaihi salam). Sedangkan sujud memperhambakan diri adalah semata-mata kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.
 
Maka ketika semua makhluk penghuni Syurga bersujud menyaksikan keagungan Allah itu, hanya iblis (Azazil) dari bangsa jin yang membangkang dan enggan mematuhi perintah Allah karena merasa dirinya lebih mulia, lebih utama, dan lebih agung dari pada Nabi Adam 'Alaihi salam.
 
Kemudian Allah berfirman: "'Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu?' Menjawab iblis, 'Aku lebih baik daripadanya, Engkau menciptakanku dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah.'" (Al-A'raaf [7]: 12)
 
Kebanggaan akan asal usul menjadikan Azazil sombong dan merasa enggan untuk bersujud menghormati Nabi Adam 'Alaihi salam, dan hal tersebut merupakan permulaan dosa besar iblis, yaitu tidak mau mentaati perintah Allah sehingga Allah menjulukinya Iblis laknatullahu 'alaihi dan menjadikan sosoknya buruk rupa dan hina.
 
Allah Tabaraka wa Ta'ala berfirman: "'Turunlah kamu dari Syurga itu; karena kamu tidak sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya, maka keluarlah, sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang hina.' Iblis menjawab: 'Beri tangguhlah aku sampai waktu mereka dibangkitkan.' Allah berfirman: 'Sesungguhnya kamu termasuk mereka yang diberi tangguh.' Iblis menjawab: 'Karena Engkau telah menghukum aku tersesat, aku benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, kemudian aku akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).' Allah berfirman: 'Keluarlah kamu dari Syurga itu sebagai orang terhina lagi terusir. Sesungguhnya barang siapa di antara mereka mengikuti kamu, benar-benar Aku akan mengisi Neraka Jahannam dengan kamu semuanya.'" (Al-A'raaf [7]: 13-18)
 
Firman-firman Allah yang lain perihal pembangkangan, pengusiran serta sumpah iblis bisa kamu baca dalam surat Al-Hijr [15] ayat 32-40 dan surat Shaad [38] ayat 75-83.
 
Firman Allah Ta'ala: "Ia (iblis) enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir." (Al-Baqarah [2]: 34)
 
Menurut sebuah hadits shahih telah disebutkan bahwa: "Tidak dapat masuk Syurga seseorang yang di dalam hatinya terdapat sifat takabur sekalipun sebesar biji sawi." Didalam hati iblis terdapat sifat takabur, kekufuran, dan keingkaran yang mengakibatkan dirinya terusir dan dijauhkan dari rahmat Allah dan dari sisi-Nya.
 
Nabi Adam Menghuni Syurga
 
Dikisahkan dari As-Saddi: Setelah iblis diusir dari Syurga dan Nabi Adam 'Alaihi salam ditempatkan di dalam Syurga, maka Nabi Adam berjalan didalam Syurga dengan perasaan kesepian karena tiada teman hidup yang membuat dia merasa tenang dan tentram dengannya. Kemudian Nabi Adam tertidur sejenak. Setelah terbangun, ternyata didekat kepalanya terdapat seorang wanita yang sedang duduk. Allah-lah yang telah menciptakannya dari tulang iga (sebelah kiri) Nabi Adam 'Alaihi salam. Lalu Nabi Adam bertanya kepadanya, "Siapakah kamu ini?" Hawa menjawab, "Seorang wanita." Nabi Adam bertanya, "Mengapa engkau diciptakan?" Hawa menjawab, "Agar kamu merasa tenang dan tentram bersamaku." Para malaikat bertanya kepada Nabi Adam, "Siapakah namanya, hai Adam?" Nabi Adam menjawab, "Dia bernama Hawa." Mereka bertanya lagi, "Mengapa dinamakan Hawa?" Nabi Adam menjawab, "Sesungguhnya dia dijadikan dari sesuatu yang hidup." Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
 
"Hai Adam, diamilah oleh kamu dan isterimu Syurga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik dimana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang zhalim." (Al-Baqarah [2]: 35)
 
"Maka Kami berkata: 'Hai Adam, sesungguhnya ini (iblis) adalah musuh bagimu dan bagi isterimu, maka sekali-kali janganlah sampai ia mengeluarkan kamu berdua dari Syurga, yang menyebabkan kamu menjadi celaka. Sesungguhnya kamu tidak akan kelaparan di dalamnya dan tidak akan telanjang, dan sesungguhnya kamu tidak akan merasa dahaga dan tidak (pula) akan ditimpa panas matahari di dalamnya.'" (Thaahaa [20]: 117-120)
 
Sesuai dengan ancaman yang diucapkan saat diusir oleh Allah dari Syurga akibat pembangkangannya, syaitan mulai berencana untuk menyesatkan Nabi Adam dan Hawa yang hidup bahagia di Syurga yang tenteram dan damai dengan menggoda mereka untuk mendekati pohon yang dilarang oleh Allah kepada mereka. Sebagaimana firman-Nya:
 
"Kemudian syaitan membisikkan pikiran jahat kepadanya, dengan berkata: 'Hai Adam, maukah saya tunjukkan kepada kamu pohon khuldi dan kerajaan yang tidak akan binasa?'" (Thaahaa [20]: 117-120)
 
Pohon itu dinamakan Syajaratulkhuldi (pohon kekekalan), karena menurut syaitan, orang yang memakan buahnya akan kekal, tidak akan mati. Sedangkan bagaimana Syaitan bisa masuk kedalam Syurga setelah ia diusir oleh Allah darinya, menurut kitab Taurat, iblis masuk melalui mulut ular yang ia masuki terlebih dahulu (lalu ular itu masuk ke dalam Syurga).
 
Maka syaitan membisikkan pikiran jahat kepada keduanya untuk menampakkan kepada keduanya apa yang tertutup dari mereka yaitu auratnya dan syaitan berkata:
 
"'Tuhan kamu tidak melarangmu dari mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang yang kekal (dalam Syurga).' Dan dia (syaitan) bersumpah kepada keduanya, 'Sesungguhnya saya adalah termasuk orang yang memberi nasihat kepada kamu berdua,' maka syaitan membujuk keduanya (untuk memakan buah itu) dengan tipu daya. Tatkala keduanya telah merasai buah kayu itu, nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya, dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun Syurga. Kemudian Tuhan mereka menyeru mereka: 'Bukankah Aku telah melarang kamu berdua dari pohon kayu itu dan Aku katakan kepadamu: 'Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu berdua?'" (Al-A'raaf [7]: 20-22)
 
"Maka keduanya memakan dari buah pohon itu, lalu nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun (yang ada di) Syurga, dan durhakalah Adam kepada Tuhan dan sesatlah ia." (Thaahaa [20]: 121)
 
Jadilah mereka melanggar ketentuan Allah sehingga Dia menurunkan mereka ke bumi. Allah berfirman:
 
"Turunlah kamu! sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain, dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi, dan kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan." (Al-Baqarah [2]: 36)
 
Mendengar firman Allah tersebut, sadarlah Nabi Adam dan Hawa 'Alaihima salam bahwa mereka telah terbujuk oleh rayuan syaitan sehingga mendapat dosa besar karenanya.
 
Maka, mereka segera bertaubat dengan kalimat-kalimat yang Allah telah ajarkan kepada mereka, firman Allah: "Keduanya berkata: 'Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi.'" (Al-A'raaf [7]: 23)
 
Sebuah riwayat dari Sufyan As-Sauri dari Ubaid ibnu Umar yang mangatakan bahwa Nabi Adam 'Alaihi salam berkata, "Wahai Tuhanku, dosa yang telah kulakukan itu merupakan suatu hal yang telah Engkau pastikan terhadap diriku sebelum Engkau menciptakan diriku, atau sesuatu yang aku buat-buat dari diriku sendiri?" Allah berfirman, "Tidak, bahkan itu adalah sesuatu yang Aku takdirkan atas dirimu sebelum kamu diciptakan." Nabi Adam berkata, "Maka sebagaimana Engkau telah memastikannya atas diriku, karenanya ampunilah diriku ini."
 
"Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya, maka Allah menerima taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang." (Al-Baqarah [2]: 37)
 
"Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian ia mohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (An-Nisaa [5]: 110)
 
"Dan orang-orang yang bertaubat dan mengerjakan amal shaleh, maka sesungguhnya dia bertaubat kepada Allah dengan taubat yang sebenar-benarnya." (Al-Furqaan [25]: 71)
 
Nabi Adam dan Siti Hawa Turun ke Bumi
 
Allah Ta'ala berfirman: "Turunlah kamu semuanya dari Syurga itu! Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati. Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu penghuni Neraka; mereka kekal di dalamnya." (Al-Baqarah [2]: 38-39)
 
"'...barangsiapa yang mengikuti petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka. Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada Hari Kiamat dalam keadaan buta.' Berkatalah ia: 'Ya Tuhanku, mengapa Engkau menghimpunkan aku dalam keadaan buta, padahal aku dahulunya adalah seorang yang melihat?' Allah berfirman: 'Demikianlah, telah datang kepadamu ayat-ayat Kami, maka kamu melupakannya, dan begitu (pula) pada hari ini kamupun dilupakan. Dan demikianlah Kami membalas orang yang melampaui batas dan tidak percaya kepada ayat-ayat Tuhannya. Dan sesungguhnya adzab di Akhirat itu lebih berat dan lebih kekal.'" (Thaahaa [20]: 123-127)
 
Rasululah Shalallahu 'alaihi wa salam pernah bersabda: "Sebaik-baik hari yang terbit matahari padanya adalah hari Jum'at. Pada hari Jum'at Nabi Adam 'Alaihi salam diciptakan, pada hari Jum'at pula ia dimasukkan kedalam Syurga, dan pada hari Jum'at pula ia dikeluarkan darinya." (Riwayat Imam Muslim dan Imam Nasa'i)
 
Begitu murkanya Allah kepada setiap hamba-hamba-Nya yang lalai terhadap setiap perintah dan larangan-Nya, sekalipun dosa itu terlihat sangat kecil. Seorang penyair mengatakan:
 
Wahai orang bermata yang memandang dengan terpejam seperti orang tidur; dan wahai orang yang menyaksikan suatu perkara, padahal dia tidak menyaksikannya. Dosa-dosa dihubungkan dengan dosa-dosa lainnya, tetapi engkau mengharapkan untuk menaiki tangga Syurga dan meraih keberuntungan ahli ibadah. Apakah engkau telah lupa kepada Tuhanmu yang mengeluarkan Nabi Adam 'Alaihi salam dari Syurga ke dunia karena melakukan satu dosa?
 
Ibnul Qasim mengatakan: Tetapi kita adalah tawanan musuh, maka apakah kita dapat kembali ke tanah air kita dalam keadaan selamat, menurutmu?
 
Hikmah yang tersembunyi dari diturunkannya Nabi Adam 'Alaihi salam ialah bahwa kelak, kepada anak dan cucu Nabi Adam tersebut, Allah akan menurunkan kitab-kitab-Nya dan mengutus nabi-nabi serta rasul-rasul dikalangan mereka yang akan memberi peringatan kepada kaumnya masing-masing.
 
Terbuangnya Iblis ke Bumi

Gunung Azazil atau Jabal Muntar di Gurun Yudea, Suriah, yang dianggap sebagai tempat dimana Azazil dibuang ke bumi. Gambar: Wikipedia.
Sebelum dilaknat oleh Allah, iblis (Azazil) memiliki wajah rupawan cemerlang, mempunyai empat sayap, banyak ilmu, terbanyak dalam hal ibadah serta menjadi kebanggaan para malaikat dan dia juga pemimpin para malaikat karubiyyuun, memiliki tempat dibeberapa langit, mendengarkan berita-berita rahasia Tuhan dan masih banyak lagi.
 
"...dan sesungguhnya kami dahulu dapat menduduki beberapa tempat di langit itu untuk mendengar-dengarkan (berita-beritanya). Tetapi sekarang barangsiapa yang (mencoba) mendengar-dengarkan (seperti itu) tentu akan menjumpai panah api yang mengintai (untuk membakarnya)." (Al-Jin [72]: 9)
 
Namun kini, setelah mereka terusir dan terkutuk oleh Allah, maka kulit mereka menjadi membusuk (bau dan bernanah) dan semakin burik bersisik seiring waktu berjalan dan semakin bertambahnya dosa-dosa yang mereka perbuat. Dalam keadaan yang amat menderita itulah syaitan sesungguhnya memperdaya dan menjerumuskan manusia ke dalam kesesatan dan kekafiran hingga Hari Kiamat kelak.
 
Ingatlah! syaitan tidak akan mati sampai Hari Kiamat datang, dan selalu terus menerus menggoda tanpa putus asa dengan berbagai cara, bahkan ia bisa masuk lewat pembuluh darah manusia, ketika manusia lengah dalam mengingat Allah.
 
Dalam suatu riwayat dikisahkan, ketika orang tengah menghadapi sakaratul maut, ia akan merasakan berbagai macam penderitaan bathin, diantaranya:

  1. Terkenang perbuatannya yang jelek (maksiat), karena belum bertaubat.
  2. Ingat akan keluarga yang ditinggalkan.
  3. Ingat akan sakaratul maut.
  4. Terlihat di tempat mana ia akan kembali.
  5. Haus, dahaga, yang tidak terkira-kira.
  6. Disaat itu syaitan menampakkan dirinya; seperti keluarganya yang telah meninggal sambil memegang gelas berisi air minum yang diiming-imingkan didepan matanya. Jika ia mau ingkar dari imannya akan diberikan air minum itu.

Sedemikian kejinya syaitan menggoda manusia agar mereka itu mati dalam keadaan kufur. Jika orang yang teguh imannya, dia tidak akan tertarik dengan bujukan syetan tersebut, karena ia tahu bahwa itu cuma tipuan belaka. Namun bagi mereka yang kurang iman, jadilah mereka ini mangsanya, terjerumus di dalam kekufuran. Padahal air itu tidak diberikan ketika dia sudah murtad dari agamanya. Na'udzubillah...
 
Sepenggal Kisah Iblis di Neraka
 
Dalam sebuah hadits diterangkan bahwa ketika para penghuni Neraka sudah sampai di Neraka, di situ disediakan sebuah mimbar, pakaian, mahkota dan tali untuk mengikat iblis, yang kesemuanya itu terbuat dari api.
 
Kemudian ada suara yang memerintahkan iblis untuk naik ke mimbar: "Wahai iblis, naiklah kamu ke atas mimbar dan berbicaralah kamu kepada penghuni Neraka."
 
Maka dia pun naik ke mimbar dan berkata: "Wahai para penghuni Neraka."
 
Semua orang yang berada dalam Neraka mendengar ucapannya dan memandang ke arah pemimpin mereka itu.
 
"Wahai orang-orang yang kafir dan orang-orang munafik, sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta'ala telah menjanjikan kepadamu dengan janji yang benar bahwa kamu semua mati lalu akan dihimpun dan dihisab menjadi dua kumpulan. Satu kumpulan ke Syurga dan satu kumpulan ke Neraka Sa'ir."
 
Iblis berkata lagi: "Kalian semua menyangka bahwa kalian semua tidak akan meninggalkan dunia, bahkan kamu semua menyangka akan tetap berada di dunia. Tidaklah ada bagiku kekuasaan di atasmu melainkan aku hanya mengganggu kalian semua."
 
"Akhirnya kalian semua mengikuti aku, maka dosa itu untuk kamu. Oleh itu janganlah kamu mengumpat aku, mencaci aku, sebaliknya umpatlah diri kamu sendiri, karena sesungguhnya kamu sendirilah yang lebih berhak mengumpat daripada aku yang mengumpat..."
 
"Mengapakah kamu tidak mau menyembah Allah? Sedangkan Dia yang menciptakan segala sesuatunya..."
 
"Hari ini aku tidak dapat menyelamatkan kamu semua dari siksa Allah, dan kamu juga tidak akan dapat menyelamatkan aku. Sesungguhnya pada hari ini aku telah terlepas dari apa yang telah aku katakan kepada kamu, sesungguhnya aku diusir dan ditolak dari keharibaan Tuhan."
 
Setelah ahli Neraka mendengar kata-kata iblis itu, lalu mereka melaknati iblis. Setelah itu iblis dipukul oleh malaikat Zabaniah dengan tombak yang terbuat dari api dan jatuhlah dia ke dasar Neraka yang paling bawah, dia kekal selama-lamanya bersama-sama dengan orang-orang yang menjadi pengikutnya.
 
Malaikat Zabaniah lalu berkata kepada iblis dan pengikutnya: "Tidak ada kematian bagi kamu semua dan tidak ada pula bagimu kesenangan, kamu kekal di Neraka untuk selama-lamanya."
 
Kata-Kata Penutup
 
Sesungguhnya permusuhan antara manusia dan syaitan masih akan terus berlanjut hingga Akhir Zaman dan hingga manusia dibangkitkan kembali serta dikumpulkan di Padang Mahsyar. So, berhati-hatilah...
 
"Dan bahwasanya tatkala hamba Allah (Muhammad) berdiri menyembah-Nya (mengerjakan ibadah), hampir saja jin-jin itu desak mendesak mengerumuninya. Katakanlah: 'Sesungguhnya aku hanya menyembah Tuhanku dan aku tidak mempersekutukan sesuatupun dengan-Nya.' Katakanlah: 'Sesungguhnya aku tidak kuasa mendatangkan sesuatu kemudharatan pun kepadamu dan tidak (pula) suatu kemanfaatan.' Katakanlah: 'Sesungguhnya aku sekali-kali tiada seorang pun dapat melindungiku dari (adzab) Allah dan sekali-kali aku tiada akan memperoleh tempat berlindung selain daripada-Nya.' Akan tetapi (aku hanya) menyampaikan (peringatan) dari Allah dan risalah-Nya. Dan barangsiapa yang mendurhakai Allah dan rasul-Nya maka sesungguhnya baginyalah Neraka Jahannam, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya." (Al-Jin [72]: 20-23)
 
Ya Allah aku memohon perlindungan kepada-Mu dari segala bentuk kejahatan bisikan syaitan yang terkutuk dan aku memohon perlindungan kepada-Mu dari sikap sombong dan takabur. :-D
 
Peace, Love with Music - Langit Biru Band

Tidak ada komentar:

Posting Komentar