Minggu, 06 Maret 2016

Bisnis Portitusi Yang Sudah Tidak Menjanjikan Lagi


Bismillahirrahmanirrahiim....

Kalau kita berjalan-jalan menelusuri lika-liku model kehidupan yang ada di Indonesia, pasti sudah tidak aneh lagi dengan maraknya bisnis portitusi. Dalam menyikapi kesulitan perekonomian di Indonesia, ada sebagian orang yang nekat bergelut kedalam dunia bisnis esek-esek seperti ini.

Menurut mereka, itu adalah satu-satunya jalan terbaik untuk bisa 'survive' di dalam menjalani hidup. Padahal jika dipikirkan jauh lebih dalam dan lebih bijak, keberadaan/legalisasi bisnis portitusi ini malah hanya akan memicu ketidaksejahteraan perekonomian seluruh lapisan rakyat Indonesia menjadi semakin lebih parah lagi.

Faktanya, banyak para wakil rakyat yang tergiur, kemudian terlena kedalam suguhan bisnis syahwat yang satu ini. Bagi sebagian besar laki-laki mungkin mengerti, bahwa memang agak sedikit sulit untuk bisa menghindar apalagi menolak tawaran para pelaku bisnis ini yang rata-rata 'masih' muda belia, sexy, enerjik, putih-mulus, cantik, manja dan lucu-lucu. Tapi, kalau yang harus menjadi korban adalah aspirasi, harapan, serta masa depan rakyat sich yach gak etis dunk. :-?

Motivasi akan masih adanya sistem pemerintahan di Indonesia yang terasa 'semu', hanya semakin menjadikan rakyat merasa putus asa terhadap nasib mereka dan keturunan mereka di masa depan. Pemerintah terlihat seperti hunter alias pembunuh berdarah dingin, yang membunuh rakyatnya sendiri secara perlahan-perlahan dan dibiarkan mati secara sendirinya. Bayangin saja... bagi sebagian rakyat Indonesia pasti pernah merasakan bahwa begitu sulitnya mencari rizki yang halal di dalam kondisi perekonomian seperti di saat ini. Dan harapan terakhir mereka sudah barang tentu kepada kinerja pemerintah, yang memiliki andil serta kekuatan untuk merubah nasib bangsa ini menjadi lebih baik. Tapi???

Mungkin itulah sebagian besar alasan yang menyebabkan sebagian rakyat Indonesia 'NEKAT' bergelut kedalam bisnis haram demi mencari sesuap nasi, termasuk bisnis portitusi yang sedang kita bahas ini. Eiit, jangan mudah terpancing dulu. Ternyata bisnis portitusi di Indonesia sudah tidak menjanjikan lagi...loch :-P WHY??? (Teriakan para germo dan induk semang dimalam hari...Zzzt) Hehe... :-)

Baiklah akan saya beberkan poin-poin permasalahan yang menjadikan bisnis portitusi sudah tidak menjanjikan lagi, berdasarkan informasi-informasi yang saya dapat dari informan-informan kami dari divisi Langit Biru Spy dan Langit Biru Pers kami.

1). Semua pedagang juga sudah pada tahu, kalo kemampuan daya beli rakyat Indonesia sudah semakin lemah dan mengkhawatirkan. Yups, inilah yang menjadi faktor utama, merosotnya penjualan PSK di Indonesia. Itu semua disebabkan karena menurunnya tingkat kesejahteraan serta memanasnya persaingan bisnis di Indonesia saat ini. Menurut informasi yang saya dapat dari salah seorang konsumen WTS (Wanita Tuna Susila): "Biasanya saya menggunakan jasa PSK (Pekerja Sex Komersial) itu pas saya lagi ada uang lebih mas, tapi kalo sekarang-sekarang mah, jangankan buat bayar PSK, buat menuhin kebutuhan sehari-hari saja kadang susah banget."

2). Banyak para konsumen PSK yang mengaku sudah bertaubat. Berikut penuturan dari sebagian mereka: "Ah si mas mah... saya tuh sudah tobat mas. :-) Saya kapok! dari dimarahin sama istri dirumah gara-gara anggaran bulanan kurang terus, sampe saya takut kalo mikirin anak perempuan saya. Takut kena karma. Ntar malah juga ikut-ikutan jadi perek. Perasaan kaya gitu kan biasanya datengnya dari Tuhan mas, saya jadi merinding ngebayanginnya. Mending saya bertobat dah, gak mau maen perek lagi. Daripada buat perek mending buat dandanin istri saya atau ngedidik anak saya biar jadi dokter nantinya, kalo sudah besar."

3). Yang cukup menarik adalah informasi yang kami dapatkan dari germo atau mucikarinya sendiri. Kata mereka: "Begini mas, saya tuh bisnis kaya ginian sudah lama. Jadi, ayam-ayam saya tuh levelnya udah tinggi semua. Dari make up, aerobik, tempat tinggal, makanan dan pakaian aja sudah selangit. Belum spa, salon, biaya kesehatan dan lain-lain. Kalo ngak begitu, ayam-ayam saya pada lesu-lesu... STRESS saya, kalo bisa mending dikurangin aja deh, bisnis portitusi di Indonesia. Karena persaingan dalam bisnis kaya ginian juga kejam mas. Kita harus selalu waspada terhadap pesaing-pesaing kita. Dari preman, bekingan dan tetek bengek lainnya, sampe hal-hal yang berbau mistis mas. SEREM pokoknya! Kadang-kadang ada ayam saya yang tau-tau mati, padahal kemarin masih sehat-sehat aja. Kematiannya kayanya nggak wajar gitu mas. Pengen tobat, juga udah gak bisa... Klo tobat, ntar saya sama ayam-ayam saya, makan apa???"

4). Sistem regulasi yang mencekik. Informasi ini kami dapat dari para wanita cantik tuna susila. Mereka pada curhat: "Begini bang yeah! gue tuh selama jadi perek paling BT kalo ngadepin konsumen yang tengil. Mereka tuh gak ngerti, kalo gue tuh nongkrong disini tuh BAYAR! Kalo tempatnya keren, udah pasti sewanya juga mahal. Terus modal kita tuk bisa jadi perek tuh gak murah. Eeeh, masa! coba lu pikir!!! Hari gini! masih ada aja orang yang ngarep naekin gue GRATIS!!! Gila gak tuh orang! Gak perlu gue kasih tau deh siapa. Cuz, mereka suka ngancem-ngancem gitu pokoknya..."

5). Selanjutnya...?!? Yups! HIV/AIDS Banyak keluhan yang berasal dari konsumen yang mengeluhkan kondisi kesehatan PSK di Indonesia. Berikut penuturan dari salah seorang konsumen PSK Indonesia yang berwarga negara asing: (Dengan logat cadelnya) "Saya menggunakan jasa PSK di Indonesia hanya untuk memenuhi kebutuhan biologis saya saja. Tapi jujur, saya ungkapkan bahwa saya agak ragu dengan kondisi kesehatan para PSK di Indonesia. Kebanyakan kalau saya perhatikan. Mereka itu sepertinya belum siap untuk menjalani profesi dibidang 'sex commercial'. Bisa sangat terlihat jelas dari cara mereka berbicara dan mengambil sikap. Mereka masih terlalu awam atau canggung dengan profesi ini. Sehingga saya menjadi ragu, akan kemampuan mereka dalam menjaga kondisi kesehatan mereka. Karena kondisi kesehatan itu sangatlah penting dan merupakan suatu hal yang sulit untuk kita menjaganya, terutama bagi siapa saja yang menjalani profesi bisnis sex commercial.

Untuk bisa menjaga kondisi kesehatan yang baik dibutuhkan tingkat kecerdasan yang baik juga loh. Tidak hanya kesehatan fisik. Melainkan kesehatan secara psikologis. Sehingga banyak terlihat para PSK di Indonesia yang kurang cerdas banyak mengalami kesulitan dalam beradaptasi dengan bisnis sex commercial untuk lebih profesional. Dan saya tahu bahwa kondisi psikologis bagi para PSK itu sangatlah penting dan erat hubungannya dengan kondisi kesehatan fisiknya juga."

Saya coba mengumpulkan bukti-bukti otentik dari Google, dan saya menemukan beberapa artikel menarik sehubungan dengan sex bebas dan portitusi:


Koleksi Foto Adzab Allah Kepada Kaum Pompei
Koleksi terbaik, bukti sejarah akan adanya adzab Allah dari zaman dahulu kala.
Kisah mia, psk surabaya pengidap hiv
Kisah Mia, psk surabaya pengidap hiv.
 Semasa hidupnya berprofesi sebagai seorang PSK hingga akhirnya kena HIV, kemudian meninggal karena AIDS dan mayatnya diawetkan dimuseum.
Foto Penderita AIDS dari Hasil Googling.
Berapa banyak janin lagi yang harus menjadi korban hanya demi mengejar kepuasan dan materi.
Berapa banyak janin lagi yang harus menjadi korban hanya demi mengejar kepuasan dan materi. (Galeri Petaka Akibat Pornografi dan Pornoaksi)
Yeah!!! sudah pada ngertikan, berat dan berdosanya menjadi pekerja sex komersil itu....

Kalo seandainya terbesit keinginan di dalam benak kamu untuk menjalani bisnis ini sebaiknya diurungkan saja. Sebelum terlambat... Dan bagi yang sudah terlanjur, sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat. :-D

Masih banyak koq, jalan yang lebih baik dan lebih aman untuk bisa mendapatkan uang. Apalagi kalo seluruh lapisan bangsa Indonesia sudah mulai berani mengambil sikap! Yaitu sikap berpikir lebih maju, lebih cerdas, lebih kaya dan lebih muslim lagi... Selalu ada jalan keluar bagi siapa saja yang memiliki keyakinan akan adanya Tuhan Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.


Syukuri segala nikmat yang telah Allah berikan, seperti kesehatan, kecantikan, kesexyan, dan lain sebagainya. :-)


Sikap bijak dalam menghadapi segala dilema yang mendera Indonesia seperti disaat ini adalah dengan bersikap istiqamah (sabar) dalam beribadah dan hanya mengharapkan pertolongan dari Allah Ta'ala. (Kata-kata ini saya dapet dari informan muslim kami -red) :-)

Satu-satunya jalan yang tersisa cuma hanya berlindung di balik tembok iman dan takwa saja (Muslim). Kalau tidak! se-'NEKAT' apapun kamu mencoba untuk lari, cepat atau lambat, hanya akan menjumpai gerbang kehancuran bagi diri kamu sendiri. Itulah apa yang disebut batasan manusia jika sudah berhadapan dengan apa yang menjadi kehendak Allah Ta'ala...

Prinsip saya: "Cukup Allah sebagai Penolong dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung." Semoga bermanfaat bagi kehidupan; Peace, Love with Music - Langit Biru Band

Tidak ada komentar:

Posting Komentar