Sabtu, 09 April 2016

Sesajen - Pemahaman Keliru Dari Masa Lampau

Bismillahirrahmanirrahiim....

Sesajen ialah segala macam bentuk pemberian manusia yang sengaja diperuntukkan kepada thaghut atau berhala (makhluk ghaib, syaitan, jin, benda-benda yang dikeramatkan, dlsb) dengan harapan mengharapkan berkah atau pertolongan kepada selain Allah Ta'ala (untuk tujuan syirik).

"Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana (seharusnya) mereka mencintai Allah.
Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada Hari Kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal)." (Al-Baqarah [2]: 165)

⇬ Teori Klasik Tentang Kebohongan Sesajen

Akan saya coba paparkan teori psikologis dari makhluk ghaib berdasarkan pemahaman saya terhadap hakikat dari makhluk ghaib itu sendiri. Hakikatnya, Allah telah memberikan ketetapan bahwa manusialah yang berhak menjadi khalifah diatas muka bumi, bukan makhluk-makhluk-Nya yang lain (termasuk malaikat). Pengertian khalifah disini adalah orang-orang yang Allah izinkan menikmati segala yang Allah berikan dibumi. Dimana tumbuh-tumbuhan dan binatang bisa manusia manfaatkan sebagai bahan makanan atau hewan peliharaan (yang Allah tundukkan bagi manusia).

Sedangkan makhluk ghaib? sekali pun mereka tinggal ditempat yang sama (bumi), tetapi andil untuk memelihara dan mengatur dunia diserahkan kepada manusia, dimana mereka hanya bisa pasrah terhadap perlakuan manusia kepada alam yang menjadi tempat tinggal mereka juga. Mereka melihat manusia merusak rumah-rumah mereka (seperti: hutan, gunung, sungai, dll) tanpa bisa mengelak darinya.

Logikanya, apakah pemberian sesajen itu bukan dianggap penghinaan bagi perasaan para makhluk ghaib tersebut. Cuz, makhluk ghaib memang tidak Allah fitrahkan (kecuali atas izin-Nya) untuk bisa menikmati segala bentuk kenikmatan duniawi seperti yang Allah anugerahkan kepada manusia. Seperti makan makanan yang dimakan oleh manusia atau memanfaatkan fasilitas serta teknologi seperti layaknya manusia. Seharusnya, para makhluk ghaib itu marah dunk! atau cemburu dunk! terhadap apa-apa yang Allah anugerahkan kepada manusia. Sementara selama ini mereka juga melihat tumbuh-tumbuhan tumbuh dan menghasilkan buah-buahan, binatang-binatang ternak beranak pinak, perkembangan tekhnologi yang kian canggih yang hanya bisa dimanfaatkan oleh manusia, tapi tidak bagi mereka.

So? kesimpulannya gimana dunk? Jika Allah hanya mengizinkan mereka untuk memakan tulangbelulang atau (maaf) kotoran?

Yeah, mereka (para makhluk ghaib yang kafir) tentu akan sangat MARAH BESAR, walaupun mungkin mereka (diberikan kelebihan) bisa terbang kesana-kemari dengan cepat dan mereka tidak bisa terlihat oleh manusia, sehingga mereka tidak perlu takut terzhalimi oleh manusia. Tapi menurut saya, rasa kesal itu pasti ada didalam benak jin kafir atau makhluk ghaib lainnya. Its OK, jika manusia tidak mengharapkan pertolongan mereka dan tidak mengusik keberadaan mereka. Tapi jika "IYA", apa maksud lo wahai manusia, lo nyindir, apa ngehina gue??? kata si makhluk ghaib. (cuz, mereka kan nggak bisa menikmati segala macam bentuk pemberian manusia yang berupa sesajen itu heheh)

Jadi kita harus berpikir lebih jauh, tentang apa tujuan dari bangsa jin (makhluk ghaib yang kafir) itu sebenarnya (ketika berpura-pura menerima sesajen). Yups, tidak lain dan tidak bukan hanya untuk menjerumuskan manusia kedalam kesesatan yang besar, seperti perbuatan syirik (menyekutukan Tuhan), sehingga menyebabkan Allah murka kepada manusia yang musyrik tersebut.

Kalo pembahasan tentang hakikat kebenaran kekuatan syaitan atau jin kafir yang berupa sihir/magis yang efeknya dapat dirasakan keberadaannya dan dapat merugikan manusia, silakan kamu baca artikel saya sebelumnya: Syaitan Method - Syirik

⇬ Keyakinan (Mitos) Menyesatkan

Makhluk ghaib memang hidup berdampingan dengan manusia di dunia ini. Sebagian dari makhluk ghaib ini (yaitu dari golongan syaitan dan jin) ada yang gemar menyesatkan manusia dari aqidah yang sesungguhnya (lurus). Mereka ada yang berusaha menipu manusia dengan hal-hal yang sifatnya mistis atau sihir. Pada zaman dahulu kala sebelum Islam turun sebagai cahaya bagi umat manusia, para thaghut ini memulai aksi tipu mereka dengan modus seperti yang kita kenal dengan adat istiadat keyakinan nenek moyang atau leluhur (mitos).

Yaitu keyakinan yang berdiri atas dasar rasa takut akan kekuatan-kekuatan yang bersifat mistis atau ghaib. Tapi seiring perkembangan ilmu pengetahuan, banyak kita pahami bahwa keyakinan tersebut tidaklah benar adanya. Seperti yang paling terkenal adalah wabah penyakit kolera, yang diyakini oleh orang-orang zaman dahulu sebagai bentuk kemarahan para penghuni alam ghaib (yang mbaurekso), padahal itu adalah jenis sebuah penyakit menular yang disebabkan oleh bakterium Vibrio cholerae karena pola hidup masyarakat yang kurang sehat/bersih yang dapat menyebabkan kematian (menyebabkan diare, muntah-muntah, dehidrasi berat).

Atau bisa juga kita pahami dari kejadian-kejadian gunung meletus yang juga diyakini oleh penduduk masa lampau sebagai bentuk kemarahan dewa atau penunggu gunung, yang ironisnya terkadang kita ketahui mereka (orang-orang zaman dulu) rela mengorbankan anak putri mereka sebagai bentuk persembahan (tumbal) kepada penguasa gunung. Padahal menurut wikipedia, peristiwa gunung meletus adalah peristiwa yang wajar terjadi pada gunung berapi aktif yang diakibatkan oleh endapan magma di dalam perut bumi yang didorong keluar oleh gas yang bertekanan tinggi.

Sedangkan sisi manfaatnya, antara lain: gunung meletus memuntahkan material-material dari dalam perut bumi yang kebanyakannya sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia seperti menyuburkan lahan pertanian, atau terkadang banyak ditemukan batu-batu dan pasir yang memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi atau material logam mulia. Dari adanya manfaat yang menyertai setiap musibah gunung meletus, tentu ini tidak 100% menandakan bentuk kemarahan saja, melainkan juga bentuk kemurahan dari Tuhan Sang Maha Pencipta.

Nach, dari hal-hal yang tersebut diatas, cukup jelas bahwa pemikiran-pemikiran masa lampau (mitos) tidaklah berdasarkan kepada kebenaran, malah mungkin juga berasal dari minimnya ilmu pengetahuan pada zaman dulu tentang setiap kejadian atau musibah yang menimpa. Terus, kenapa budaya atau adat istiadat nenek moyang yang keliru tersebut masih harus dipertahankan hingga saat kini?!?

Coba seandainya kebiasaan memberikan sesajen dirubah menjadi acara dalam memupuk kerukunan antar sesama warga, tentu itu akan menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat keberadaannya. Sebagai contoh, pada kasus musibah gunung meletus, coba seandainya sesajen-sesajen itu diwujudkan dalam bentuk acara demi mempererat hubungan silaturahmi antara para korban bencana agar menjadi rukun disaat berada ditempat pengungsian, atau dijadikan dana bantuan yang bisa digunakan untuk persediaan bahan makanan dan obat-obatan bagi para korban bencana.

Sebenarnya masih banyak bukti-bukti yang bisa membantu bagi pemahaman yang keliru (didalam benak kebanyakan masyarakat Indonesia yang masih tergolong awam) tentang tujuan pemberian sesajen atau acara-acara yang berbau syirik (takut kepada selain Allah). Padahal dampak buruknya sudah sangat jelas didalam Al-Qur'an, bahwa Allah tidak akan mengampuni orang-orang yang mengerjakan dosa syirik!

Keterangan dari Allah Azza wa Jalla tentang perbuatan syirik dan makhluk ghaib (jin):

"Kemudian mereka mengambil tuhan-tuhan selain daripada-Nya (untuk disembah), yang tuhan-tuhan itu tidak menciptakan apapun, bahkan mereka sendiri diciptakan dan tidak kuasa untuk (menolak) sesuatu kemudharatan dari dirinya dan tidak (pula untuk mengambil) suatu kemanfaatan pun dan (juga) tidak kuasa mematikan, menghidupkan dan tidak (pula) membangkitkan." (Al-Furqaan [25]: 3)

"Sesungguhnya mereka itu tidak lain hanyalah syaitan yang menakut-nakuti (kamu) dengan kawan-kawannya (orang-orang musyrik Quraisy), karena itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku, jika kamu benar-benar orang yang beriman." (Ali Imran [3]: 175)

Keterangan dari Allah tentang penyembahan kepada berhala (patung, pohon, benda-benda keramat):

"Dan orang-orang yang kamu seru (sembah) selain Allah tiada mempunyai apa-apa walau pun setipis kulit ari. Jika kamu menyeru mereka, mereka tiada mendengar seruanmu dan kalau mereka mendengar, mereka tidak dapat memperkenankan permintaanmu. Dan di Hari Kiamat mereka akan mengingkari kemusyrikanmu dan tidak ada yang dapat memberikan keterangan kepadamu seperti yang diberikan oleh Yang Maha Mengetahui." (Faathir [35]:13-14)

"Lalu orang-orang yang zalim mengganti perintah dengan (mengerjakan) yang tidak diperintahkan kepada mereka. Sebab itu Kami timpakan atas orang-orang yang zalim itu dari langit (azab), karena mereka berbuat fasik." (Al-Baqarah [2]: 59)

Allah Subhanahu wa Ta'ala telah mengajarkan didalam Al-Qur'an tentang cara berdoa kepada-Nya:

"Katakanlah: 'Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.'" (Ali Imran [3]: 26)

"Hanya milik Allah asmaa-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan." (Al-A'raaf [7]: 180)

Kewajiban beribadah hanya kepada Allah Ta'ala:

"Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia kecuali supaya (mereka) menyembah-Ku." (Adz-Dzariyat [51]: 56)

"Katakanlah, 'Sesungguhnya shalatku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Rabb semesta alam, tiada sekutu baginya; Dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah).'" (Al-An'aam [6]:162-163)

Wallahu a'lam :-D semoga bermanfaat bagi kehidupan...

Peace, Love with Music - Langit Biru Band

Tidak ada komentar:

Posting Komentar