Sabtu, 16 April 2016

Aku Cinta Allah

Bismillahirrahmanirrahiim...

Mungkin Labirin sekalian ada yang beranggapan bahwa: "Koq, Ridwan Langit Biru kaya pak ustadz yach, bukan kaya anak band yang black ID."

Yeah! Sebenarnya saya dulunya juga agak black ID, cuma gara-gara terlalu sering melihat gambaran kehidupan yang suram-muram, makanya saya coba tuk beralih menjadi Light ID. Jadi, bagi para fans setia Langit Biru band gak perlu panik. Walaupun sekarang saya menganut paham Light ID, Langit Biru band tetep keren koq, malau jauh lebih cool ketimbang saya masih menganut aliran black ID.

Allah... Dia-lah satu-satunya Tuhan yang saya yakini kebenaran-Nya, yang juga sekaligus Guru, Pelindung dan Sang Penolong dalam kehidupan saya. Jika tanpa adanya Allah, entah akan jadi seperti apa saya sekarang.

Sejak saya mengetahui akan keberadaan Allah saya jadi banyak berpikir, tentang seperti apa sich Tuhan saya itu? Kenapa Dia tidak terlihat dan hanya bisa dirasakan? Apa benar Tuhan itu nyata? Seberapa besar kekuasaan-Nya? Benarkah Dia yang menciptakan langit dan bumi beserta isinya dan Dia jugakah yang merawatnya???

Untuk bisa menjawab semua pertanyaan-pertanyaan itu saya mengumpulkan banyak sekali referensi ilmu, bukan hanya ilmu agama saja, melainkan juga dari berbagai disiplin ilmu lainnya, antara lain: Al-Kitab (Al-Qur'an), As-Sunnah, Tafsir Al-Qur'an, Sirah Nabawiyah, buku-buku karangan Harun Yahya, serta berbagai artikel-artikel yang berasal dari ulama-ulama besar dan ada juga yang dari Indonesia; sedangkan disiplin ilmu lainnya yang bisa juga dijadikan sandaran untuk mengetahui kebesaran Tuhan cukup banyak, antara lain: Ilmu Biologi, Fisika, Kedokteran (Medical), Psikologi, Astronomi/Tata Surya, Ilmu Sosial-Politik-Budaya, Sejarah, Sains, Teknologi, dlsb.

Hmph, :-? saya akan coba menjelaskan sedikit apa yang saya pahami tentang keberadaan Allah...

Pertama kali saya mencari kebenaran tentang Allah, kemungkinan besar ialah berasal pada saat tengah memikirkan tentang kebenaran isi Al-Qur'an. Al-Qur'an mengajarkan kepada saya tentang hukum, aturan dalam menjalani kehidupan (syari'at), berita-berita tentang umat-umat terdahulu, beberapa kejadian-kejadian alam, dan masih banyak hal lagi yang sampai saat ini pun masih ada yang tengah saya cari pembuktian kebenarannya. Tapi, saya telah beriman kepada seluruh isi dari ayat-ayat Al-Qur'an dan berusaha sebaik mungkin menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya, insya Allah.

Perihal bukti-bukti kebesaran Allah dapat kita lihat dalam surat An-Nahl (Lebah):

"Dia-lah, Yang telah menurunkan air hujan dari langit untuk kamu, sebagiannya menjadi minuman dan sebagiannya (menyuburkan) tumbuh-tumbuhan, yang pada (tempat tumbuhnya) kamu menggembalakan ternakmu. Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanam-tanaman; zaitun, kurma, anggur dan segala macam buah-buahan. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memikirkan. Dan Dia menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan untukmu. Dan bintang-bintang itu ditundukkan (untukmu) dengan perintah-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memahami(nya), dan Dia (menundukkan pula) apa yang Dia ciptakan untuk kamu di bumi ini dengan berlain-lainan macamnya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang mengambil pelajaran. Dan Dia-lah, Allah yang menundukkan lautan (untukmu), agar kamu dapat memakan darinya daging yang segar (ikan), dan kamu mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang kamu pakai; dan kamu melihat bahtera berlayar padanya, dan supaya kamu mencari (keuntungan) dari karunia-Nya, dan supaya kamu bersyukur. Dan Dia menancapkan gunung-gunung di bumi supaya bumi itu tidak goncang bersama kamu, (dan Dia menciptakan) sungai-sungai dan jalan-jalan agar kamu mendapat petunjuk, dan (Dia ciptakan) tanda-tanda (penunjuk jalan). Dan dengan bintang-bintang itulah mereka mendapat petunjuk. Maka apakah (Allah) yang menciptakan itu sama dengan yang tidak dapat menciptakan (apa-apa)? Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran. Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (An-Nahl [16]:10-18)

Dari surat An-Nahl diatas, kita dapat sebagian bukti (kebenaran Al-Qur'an) bahwa Allah-lah Yang Menciptakan langit dan bumi, serta memelihara keduanya tanpa merasa berat terhadapnya. Allah juga yang mengatur segala aspek-aspek kehidupan di atas bumi tanpa kecuali, sedetil-detilnya, dari berjalannya semut sampai gugurnya dedaunan kering. Satu hal yang wajib untuk dipahami, bahwa segala bentuk wujud penciptaan alam tidak terjadi begitu saja (secara kebetulan) seperti yang dicetuskan oleh teori evolusi Darwin. Segala aspek-aspek penyusun kehidupan harus diatur dengan sangat teliti tanpa adanya kecacatan dan seandainya tanpa adanya bentuk pengaturan kehidupan dunia yang sempurna ini, tentu kehidupan bumi akan mudah rusak, karena ketiadaannya keseimbangan ekosistem pada alam.

🌟 Sistem Kehidupan yang Sempurna

Kita bisa sedikit mempelajari bukti kebesaran Allah dari siklus rantai makanan, yang merupakan salah satu bentuk penciptaan dan pengaturan yang sempurna. Coba pikirkan, kalau seandainya tidak ada singa sang raja hutan, tentu hutan akan dipenuhi oleh sekumpulan rusa yang akan memakan habis rumput-rumput yang ada, sehingga pada akhirnya rusa-rusa itu mati kelaparan, karena kurangnya cadangan makanan. Atau seandainya didunia ini nggak ada rusa, tentu hutan-hutan akan dipenuhi oleh rumput-rumput, sehingga singa akan sangat kesulitan begitu mencari mangsa yang memang sudah nggak ada. Lebih berbahaya lagi karena dihutan tidak terdapat rusa kemungkinan besar manusia akan berburu singa, yang memiliki kemampuan berkembang biak yang lambat, dan makanannya pun daging, sehingga sangat riskan untuk di kembang biakkan seperti layaknya sapi yang makanannya rumput. Atau dengan kata lain keseimbangan dunia binatang akan cepat mengalami kepunahan. Yang kesimpulannya bahwa populasi berbagai makhluk hidup/species akan sangat mempengaruhi keberlangsungan/keseimbangan ekosistem kehidupan.

Salah satu bentuk kesempurnaan sistem alami bumi yang Allah ciptakan terdapat pada siklus air hujan. Dimana air lautan dan sungai menguap kemudian menjadi gumpalan awan yang dihembuskan oleh angin ketempat-tempat yang jauh, tapi pada akhirnya kembali kelaut dan sungai juga. Seandainya sistem siklus air ini tidak ada, tentu manusia dan binatang akan punah karena kehausan. Tapi, coba renungkan?!? Allah tidak hanya menyediakan sistem siklus hujan saja, melainkan juga sistem filterisasi air alamiah, sehingga air itu dapat digunakan berulang kali sebagai salah satu sumber mineral terpenting bagi kehidupan manusia.

Allah juga yang menyediakan kepada manusia beragam tumbuh-tumbuhan yang bisa dimakan atau dijadikan obat. Dan masih sangat banyak lagi bentuk-bentuk ciptaan Allah yang sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia, sebagai anugerah-Nya yang baik lagi sempurna.

Nach! dari adanya keteraturan sistem keseimbangan alam inilah, kita dapat berpikir bahwa hal itu tentu ada yang menyusunnya, dan tidak mungkin ada begitu saja (secara alamiah) atau tanpa perencanaan yang sempurna dari Tuhan Yang Maha Agung...

Begitu juga dengan elemen kehidupan yang berwujud manusia, yang terdiri dari orang-orang jahat dan orang-orang baik. Allah pun telah mengatur akan keseimbangan porsi mereka dari masa ke masa. Sekalipun orang-orang baik itu terkubur dibawah tumpukan sampah*, keberadaan mereka akan tetap ada. Dan suatu saat akan menyinari setiap sendi-sendi kehidupan dengan cahaya petunjuk serta pertolongan dari-Nya, demi mengusir setiap sifat-sifat kejahiliyahan (kegelapan) diatas muka bumi. Insya Allah... :-D

* maksudnya ditutup-tutupi oleh kebusukan fitnah dan pengkhianatan oleh orang-orang jahat.

🌟 Campur Tangan Allah dalam Setiap Kejadian

Dan sebenarnya, didalam peradaban yang kian modern ini pun, tak luput dari petunjuk serta campur tangan dari Tuhan. Semuanya Allah rencanakan dengan perencanaan yang sempurna melalui campur tangan manusia-manusia yang mau memikirkan segala hal yang bermanfaat bagi kehidupan, berdasarkan petunjuk dari Allah. Yups, Allah juga kan yang menciptakan otak/akal manusia?

Pernah saya berpikir, tentang cara kerja otak manusia. Pertama kali yang saya pelajari adalah elemen pembentuk otak, yang kemudian saya simpulkan bahwa otak manusia itu cuma berbentuk gumpalan seperti sumsum (maaf yach kalo ungkapan yang saya gunakan kurang tepat). Yang kalo dipikir-pikir, gimana caranya sumsum koq bisa menggerakkan seluruh organ tubuh manusia, dan juga bisa digunakan untuk berpikir. Kalau pada motor mekanik, saya tahu bahwa yang menjadi motor penggeraknya berasal dari makanisme sistem pembakaran, yang seperti itulah! (dari letupan bahan bakar yang menggerakkan piston dan engkol, baru kemudian diteruskan kesistem mekanisme roda, yang sistem mekanisme kemudinya dikontrol oleh manusia).

Tapi yang menjadi pertanyaan adalah bahwa sistem kerja otak tidak sama seperti sistem mekanik, padahal otak jauh lebih rumit dari mekanisme sistem penggerak motor. Apalagi jika ditinjau bahwa dari bentuknya, otak terlihat begitu simple (seperti yang saya jelaskan sebelumnya: berbentuk gumpalan seperti sumsum). Sungguh luar biasa sempurna ciptaan Allah itu, tapi apa ide untuk cara kerja pada otak???

Apakah, mutlak dari ruh? yang merespon syaraf otak dan memberikan perintah kepada seluruh organ tubuh berdasarkan akal. Atau, hal itu mutlak digerakkan atas kehendak Allah, tapi berdasarkan keinginan akal manusia? Wallahu 'alam...

Jika seandainya segala bentuk kegiatan manusia bersumber dari kekuataan Allah, maka bisa ditarik kesimpulan bahwa setiap kejadian yang berlangsung dilangit dan bumi, 99,99% nya (atau lebih) adalah wujud dari kekuasaan Allah. Allah sebagai sumber energi serta kehendak bagi setiap wujud kehidupan yang hakiki untuk bisa menjalani hidup. Berdasarkan kehendak Allah jugalah terjadinya siang dan malam, yang juga berarti Allah juga yang menjadikan bumi berotasi dan matahari bersinar. Kekuasaan Allah juga yang menjadikan lautan tidak tumpah, segala makhluk hidup yang tinggal di bumi tidak jatuh sekalipun bumi berotasi. Yups, Allah juga yang menciptakan gravitasi bumi dengan kekuasaan-Nya sendiri, tanpa bantuan siapapun.

Mungkin dari hal itu semua, kamu bisa membayangkan: Apakah Allah juga Yang membuat sistem kerja mekanika dapat bergerak seperti yang diinginkan oleh manusia? Atau sistem komputerisasi dapat bekerja sesuai dengan bahasa pemrograman yang di olah oleh manusia? Bahkan, kamu juga bisa membayangkan bahwa cara kerja obat, hanyalah sebagai media/sarana yang dibuat oleh manusia dalam mengharapkan kesembuhan yang sesungguhnya hanya berasal dari Allah? Dengan kata lain, hanya Allah lah yang menjadi penyebab setiap sarana yang dibuat oleh manusia dapat bermanfaat bagi kehidupan. Wallahu a'lam...

🌟 Bukti Kesempurnaan pada Setiap Makhluk Ciptaan Allah

Maha Suci Allah yang mengatur seluruh alam semesta mengikuti apa yang menjadi kehendak-Nya. Allah jugalah yang memberikan insting alamiah kepada binatang-binatang untuk bisa menjalani kehidupan mereka masing-masing sesuai dengan kodrat Ilahi, misal pada bayi penyu yang begitu menetas langsung lari menuju laut lepas guna menjalani tahapan kehidupan selanjutnya, padahal tidak ada yang mengajari mereka untuk segera pergi kelaut atau memberitahu mereka bahwa mereka adalah bayi-bayi penyu yang harus menjalani kehidupan dilaut, tapi secara naluri (insting) mereka menuntun mereka secara otomatis dan teratur mengikuti aturan-aturan dari Sang Penciptanya. Kemudian membentuk pola-pola kehidupan yang terus berlanjut secara berulang-ulang.

Begitu juga dengan kebiasaan burung melakukan migrasi ke selatan pada saat musim dingin, dengan maksud mencari sumber makanan. Yang perlu diperhatikan adalah bagaimana caranya burung-burung ini, tanpa perlindungan, perlengkapan teknis, atau pengamanan, kecuali tubuh mereka sendiri, dapat melakukan penerbangan yang sangat jauh. Migrasi membutuhkan keahlian khusus seperti menentukan arah, cadangan makanan, dan kemampuan untuk terbang dalam jangka waktu yang lama, padahal tidak ada seorang guru pun yang melatih mereka. Yang hal ini, juga terus berlangsung secara berulang-ulang. 

Segala hal tersebut diatas adalah sedikit bukti-bukti akan kebesaran Allah tentang kesempurnaan setiap makhluk ciptaan-Nya. Allah anugerahkan kepada mereka kemampuan atau bakat alamiah untuk bisa menjalani kehidupan dan bertahan hidup. Secara ilmiah kemampuan tersebut biasa dikenal dengan insting atau naluri, tapi setelah kita membaca buku karangan HarunYahya yang berjudul Menyingkap Rahasia Alam Semesta, kamu akan mendapat gambaran lebih jelas, bahwa mereka dalam setiap proses kehidupannya berjalan sesuai dengan kehendak (perintah) Allah Ta'ala.

🌟 Gunung Sebagai Pasak Bumi

Tahukah kamu bahwa tanpa adanya gunung, bumi akan rata/musnah diakibatkan gempa yang terjadi secara terus-menerus. Yups, Allah menciptakan gunung sebagai pasak bumi yang mampu mencegah terjadinya gempa bumi yang dapat berlangsung secara terus-menerus dan meluluhlantahkan segala yang ada diatas permukaan bumi.

Gunung-gunung terbentuk akibat pergerakan dan tubrukan antar-lempengan raksasa yang membentuk lapisan kerak bumi. Ketika dua lempengan saling bertubrukan, salah satunya biasanya akan menerobos di bawah lempengan yang kedua. Lempengan kedua yang berada pada bagian atas terdorong ke atas sehingga membentuk punggung gunung. Pada saat bersamaan, lempengan yang berada di bawah terus menembus, menghujam ke bawah, dan membentuk perpanjangan yang jauh ke dalam bumi. Ini berarti gunung memiliki semacam akar berupa perpanjangan yang menancap dan menghujam ke dalam bumi. Bagian ini sama besarnya dengan punggung gunung yang tampak menjulang tinggi di atas permukaan bumi. Dengan kata lain, gunung tertancap dan mengakar kokoh pada bagian kerak bumi yang disebut mantle (jaket).

Jadi, gunung mencengkeram lempengan-lempengan bumi dengan memanjang ke atas dan ke bawah permukaan bumi. Dengan demikian gunung menembus dan menancap pada tempat bertemunya lempengan-lempengan tersebut. Dengan cara ini, gunung mencegah kerak bumi bergerak atau bergeser secara terus-menerus di atas lapisan magma atau di antara lapisan-lapisannya. Singkatnya, kita dapat menyamakan gunung sebagaimana paku atau pasak yang menancap dan mencengkeram lembaran-lembaran papan kayu dengan erat dan kokoh. Kerak bumi yang bersifat mudah bergerak ini diredam oleh gunung, sehingga mampu mencegah guncangan hingga batas tertentu. (Buletin Insight ~ Di Balik Kekuatan Alam)

🌟 Kenapa Allah Tidak Terlihat dan Hanya Bisa di Rasakan?

Yang pasti sich bukan karena Allah takut dikerumuni oleh para penjilat/orang-orang sok pinter yang senantiasa berusaha menipu Tuhan dengan segala tipu muslihat-kelicikkannya demi mencari keuntungan pribadi semata. Melainkan sebagai bentuk ujian keimanan semata-mata hanya kepada Allah Ta'ala dalam menjalankan kesempatan hidup di dunia, dengan sebaik-baiknya, sekalipun Allah tak terlihat.

Hal itu juga menunjukkan betapa mulianya sifat seorang hamba-Nya ketika harus berhadapan dengan realitas kehidupan nyata yang dipenuhi oleh berbagai macam bentuk kenikmatan duniawi yang bersifat menipu (fana), sementara ia harus tetap bersabar daripadanya dengan kesabaran yang baik demi mengharap ridha serta rahmat-Nya yang lebih hakiki di dunia dan di akhirat.

Jadi nggak kalah sama hayalan orang-orang kafir yang berpaham materialistis, cuz Allah akan membalas keimanan orang-orang muslim yang berdiri di atas dasar keyakinan yang haq (Al-Qur'an dan As-Sunnah) dengan balasan yang cukup (memuaskan hati). insya Allah...

Keren kan?!? Itulah Allah, Tuhan yang memberi serta memelihara setiap aspek-aspek penunjang kehidupan tanpa mengharapkan imbalan atau upeti. Yang Allah mau hanyalah supaya setiap hamba-Nya bersyukur dan beribadah dengan tulus serta ikhlas hanya kepada-Nya, dan itu pun demi kebaikan hamba-hamba-Nya sendiri, yang dengan itu Allah tambahkan nikmat-Nya kepada siapa saja yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Allah tidak memerlukan pertolongan dari siapapun... :-D

Terinspirasi oleh buku karangan Harun Yahya ~ Menyingkap Rahasia Alam Semesta

Peace, Love with Music - Langit Biru Band

Tidak ada komentar:

Posting Komentar