Sabtu, 17 Desember 2016

Logika Berdasarkan Keberadaan Tuhan

Bismillahirrahmanirrahim...


Kamu mungkin akan sedikit heran, bahwa ternyata didunia ini masih banyak orang-orang awam yang berpikir menggunakan logika tanpa didasari akan keberadaan Tuhan. Walhasil, hasil pemikirannya pun kurang tepat, atau malah cenderung menyesatkan. Biasanya orang-orang tersebut menganut ajaran/paham ateisme atau berhalaisme, dimana yang satu benar-benar tidak meyakini akan keberadaan Tuhan, sedangkan yang satu lagi mengagungkan sosok tuhan yang tidak mampu memberi kepada mereka manfaat ataupun mudharat (patung).


Apalah artinya hidup ini jika tanpa ada Tuhan yang menjaga, serta merawatnya. Dan apalah artinya seorang manusia tanpa keyakinan akan adanya Tuhan, Yang Maha Penolong lagi Sebaik-baik Pelindung. Tentu, segala apa yang ada di langit dan di bumi ini akan dalam keadaan tidak sempurna (cacat).

Karena Tuhan lah yang menjaga kehidupan manusia dari masa kemasa. Tanpa perlindungan dari Tuhan tentu dunia ini mungkin sudah binasa sejak lama ditangan manusia-manusia serakah lagi keji. Yups! jika tanpa adanya Tuhan, dunia ini mungkin sudah musnah, atau setidaknya rusak berat dikarenakan ulah manusia di berbagai masa (peperangan, permusuhan, kebencian, keserakahan serta dendam).

Di dalam kehidupan ini tidak hanya berlaku hukum dunia saja, melainkan ada satu hukum yang tertinggi yang berasal dari Tuhan, Sang Penguasa kehidupan di langit dan di bumi. Yang mana, tidak ada satu makhluk pun yang mampu menandingi kekuasaan-Nya diatas segalanya. Hukum Tuhan inilah yang menyebabkan kehidupan manusia bisa terus berlanjut sampai sekarang ini. Tidak ada satu bentuk kezhaliman dan kemunafikkan yang mampu bertahan kekal diatas muka bumi. Suatu saat akan ada petunjuk serta pertolongan dari Tuhan yang akan menghapus segala bentuk tirani (kediktatoran) dan kemunafikan diatas muka bumi.

Allah memang sengaja menetapkan dari masa ke masa berbagai macam bentuk ujian kehidupan, yang bertujuan sebagai nasihat serta peringatan kepada setiap hamba-hamba-Nya untuk senantiasa bertaubat dan beribadah hanya kepada-Nya dengan penuh kesabaran dan keikhlasan. Sehingga Allah membalas setiap jerih-payah hamba-hamba-Nya yang shalih dengan balasan (nikmat, berkah serta rahmat-Nya) yang cukup di kehidupan dunia dan di kehidupan akhirat yang abadi.

Menjadi Orang yang Selamat

Manusia sebagai makhluk yang berakal harus terus menggunakan akalnya dalam berpikir guna meraih keselamatan di dunia dan di akhirat. Namun terkadang kita jumpai banyak manusia yang berpikir tanpa dasar logika yang tepat dalam memutuskan pilihan/jalan hidup mereka masing-masing. Sebagai contoh, orang yang berpikir bahwa harta adalah kunci bagi keselamatan mereka dalam menjalani kehidupan. Tapi jawabannya: "Itu salah!"

Kita ambil contoh seperti sekarang ini, dimana manusia tengah mengalami krisis ekonomi global. Uang hanya bermanfaat jika digunakan dalam tujuan-tujuan yang baik, seperti membelanjakannya di jalan Allah. Tetapi, seandainya uang digunakan untuk membeli kekuasaan atau popularitas (atas dasar riya), maka efeknya adalah bencana yang jauh lebih besar lagi, seperti korupsi, kolusi (makar), nepotisme, penipuan, perampokan, penyalahgunaan wewenang/jabatan, dlsb.

Mengejar kekuasaan juga tidak bisa dijadikan upaya untuk keselamatan diri pribadi (individu atau golongan), cuz kekuasaan biasanya identik dengan amanah terhadap kepentingan banyak orang atau rakyat, yang harus dijalankan dengan sangat baik dan bijaksana. Kalo tidak! maka akan banyak terjadi pertumpahan darah dan teror kemanusiaan (ekonomi-politik-sosial-keamanan).

Membangun jaringan bisnis (partnership) juga bukan solusi, jika dijalankan dengan dasar prinsip monopoli dan kapitalisme (neoliberalis), bukan diatas dasar-dasar prinsip profesionalisme dan kopetensi persaingan yang jujur dan adil.

Bagi kebanyakan orang-orang yang masih berpikir menggunakan logika dengan tanpa adanya Tuhan, tentu hal ini merupakan mimpi buruk bagi mereka dan akhir dari segalanya. But! that not true brada... 😎

Satu-satunya jalan yang bisa digunakan sebagai sarana untuk menyelamatkan diri dan bangsa, yang paling tepat adalah dengan menggunakan kecerdasan dalam berpikir dan mencari petunjuk-petunjuk Tuhan yang bisa mengantarkan diri dan bangsanya kepada jalan menuju pertolongan Tuhan. Yeah! pertolongan Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Terkadang kamu marah dan kecewa kepada Allah dengan berkata: "Ini kan keren ya Rabb, ini kan hebat dan revolusioner?!?" Tapi Allah Maha Tahu akan setiap apa yang menjadi keinginan hamba-hamba-Nya. Apalah arti produk yang keren dan hebat, jika kamu tidak tahu bahwa diluar sana ada banyak ikan hiu korengan yang hendak memangsa ikan-ikan kamu (hendak merampas prospek bisnis kamu, agar menjadi prospek bisnis mereka)?!? Atau kamu tidak tahu bahwa seandainya para konsumen kamu tengah mengalami krisis finansial akut, dimana seharusnya kamu berbicara: "Ayoo! kita bangun sistem kesejahteraan bagi konsumen, agar mereka tetap bisa membeli serta meningkatkan prospek penjualan produk kita!!!"

Baiklah, ini ada sedikit bocoran dari saya... trima yach 😊

Bahwa: Tuhan itu jika hendak menolong setiap hamba-hamba-Nya, melebihi kemampuan satelit. Dia Maha Melihat lagi Maha Mengetahui apa yang menjadi masa lalu dan masa depan. Melihat dari atas langit dengan penglihatan-Nya Yang Maha luas, dengan kemampuan melihat sedetil-detilnya, bahkan sampai bisa mengetahui apa yang ada didalam hati setiap manusia. Baru kemudian menyiapkan jalan (pertolongan-Nya) yang bisa dicapai dan dilalui oleh setiap hamba-hamba-Nya yang hendak Dia tolong (atau menyelamatkan diri). So, kesabaran adalah kuncinya brada... cinta dan kasih sayang terhadap sesama juga adalah kuncinya sista...

Menyampaikan Ilmu yang Bermanfaat

Terkadang kita merasa takut dan rugi ketika menyampaikan ilmu yang kita miliki kepada orang lain, dikarenakan belum tentu orang-orang yang mempelajari ilmu dari kita tersebut akan membalas kebaikan kita dengan sesuatu yang kita harapkan. Tapi ingat! ilmu itu ada amanahnya loch dan harus disampaikan kepada orang lain, sebagai bentuk syukur kita kepada Allah Ta'ala, Sang Pemberi ilmu.

Memang, didalam benak sebagian orang-orang yang berpikir tanpa berlandaskan logika akan keberadaan hukum Tuhan, mungkin akan merasa cemas dan menderita, kalau-kalau ilmu yang mereka sampaikan tidak mengundang manfaat bagi dirinya, dan hanya bermanfaat bagi orang lain. Sehingga mereka merasa segan untuk memberikan ilmu yang ada pada diri mereka kepada orang lain (tidak amanah).

Tapi kalau saya dalam menyampaikan ilmu itu, tidak pernah mengharapkan pamrih loch. Karena saya menyadari bahwa hakikat ilmu yang bermanfaat itu,  hanya bisa dikuasai/dipelajari oleh orang-orang yang berbudi pekerti yang baik (peduli, jujur, amanah, dlsb), jadi orang jahat tidak bisa. Sehingga seandainya ilmu yang saya sampaikan bermanfaat bagi mereka, tentu mereka akan menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi kehidupan, yang dampaknya secara tidak langsung (insya Allah) akan dapat kita semua rasakan didalam kehidupan berbangsa dan bernegara ini. Dimana kemajuan bangsa ini akan menjadi alasan penting bagi kemajuan diri kita juga.

Jadi, jangan pernah takut atau risih di dalam niat kita ketika ingin menyampaikan ilmu-ilmu yang bermanfaat, cuz Allah telah mengaturnya sedemikian rupa sehinga berkah serta rahmat-Nya selalu tercurah kepada siapa saja yang amanah terhadap segala bentuk pemberian dari-Nya (bersyukur). Sebaliknya, kepada orang-orang yang tidak amanah, maka bisa jadi Allah akan mencabut segala bentuk pemberian (nikmat) dari-Nya tanpa bisa mereka sadari.

Contoh lain yang saya rasakan sebagai seorang pencipta lagu yang keren, karena saya telah berusaha mengamanahkan setiap ilmu yang Allah berikan kepada saya tanpa pamrih (yang juga saya anggap sebagai bentuk investasi pahala yang baik kepada Allah) adalah, balasan-balasan yang Allah berikan kepada saya, seperti kemudahan ketika saya hendak membuat stok lagu-lagu baru saya berikutnya yang juga keren-keren dan juga berbagai bentuk nikmat lainnya, seperti kesehatan, keceradasan, keselamatan, kebahagiaan, dlsb. Itu kan juga bisa disebut dengan keuntungan dunk? dan bukti bahwa Allah akan membalas setiap perbuatan baik yang kita lakukan dengan berkah serta rahmat-Nya yang lebih baik lagi (insya Allah).

Hal ini juga berlaku terhadap penyampaian amanah harta dan kekuasaan... 😃

Peace, Love with Music - Langit Biru Band

Tidak ada komentar:

Posting Komentar