Rabu, 14 Desember 2016

Forex-isme

Bismillahirrahmanirrahim...

Forex adalah suatu sistem ekonomi yang cukup dikenal dengan baik oleh sebagian masyarakat luas (dunia), sebagai bentuk transaksi perdagangan mata uang dengan prinsip mencari keuntungan dari tingkat selisih nilai mata uang yang satu dengan nilai mata uang lainnya. Perdagangan mata uang ini bersifat cepat, mudah, dalam praktek perdagangannya, dan fleksibel. Menjadikan perdagangan forex sebagai salah satu jenis perdagangan yang memicu fluktuasi (ketidakstabilan) perputaran uang dunia yang luar biasa besar dan cepat.


Perdangan mata uang dunia saat ini menjadi terlihat begitu menarik, simple, dan menyenangkan, dimata para trader-trader dunia sampai para spekulan bisnis. Karena begitu banyak para trader yang menggeluti bisnis perdagangan mata uang ini, tak heran jika ada aliran dana-dana investasi yang begitu besar mengalir dengan sangat derasnya menuju kepada bisnis forex ini. Laju serta tingkat persaingannya pun menjadi sangat tinggi dan meng-global. Menjadikan perdagangan forex sebagai salah satu bentuk bisnis yang sangat kritis dan berbahaya, terutama terhadap kestabilan perekonomian dunia dan nilai mata uang berbagai negara.

Sepertinya jika ditinjau jauh kedepan secara bijak, dampak dari perdagangan forex ini lebih cenderung kepada kerugian finansial yang sangat membahayakan bagi segala bentuk sistem perekonomian yang ada di muka bumi. Huft, saya juga kurang begitu paham dengan sistem forex ini, tapi menurut feeling saya jika efek buruk dari perdagangan forex ini mulai mempengaruhi sistem perekonomian global, sepertinya akan sangat sulit nanti bagi Indonesia untuk memperbaikinya. Apalagi kalo ditinjau, Indonesia bukanlah negara yang memiliki pengaruh besar di mata dunia internasional.

Dampak forek itu kan bisa sangat mempengaruhi kestabilan mata uang-mata uang suatu negara, yang berdampak pada kemampuan perekonomian/daya beli suatu bangsa terutama masyarakat luas. Sehingga sangat besar keuntungan yang bisa didapat dan sangat besar pula kerugian yang harus ditanggung oleh suatu bangsa, dan dalam rentang fluktuasi yang begitu cepat dan bisa saja sangat tidak stabil, maka ditakutkan akan timbul permasalahan-permasalahan yang menyangkut krisis finansial nasional yang sangat berbahaya.

Cuz, perdagangan forex ini tidak berhubungan secara langsung dengan sistem perdagangan sektor real, dan hanya mengacu kepada perdagangan mata uang saja, namun dampaknya akan sangat mempengaruhi sistem perdagangan sektor real. Bayangkan jika kita harus membeli barang impor dari luar dan tiba-tiba harganya melonjak naik, sementara tidak ditemukan permasalahan-permasalahan teknis yang melatarbelakanginya, hanya dikarenakan Rupiah melemah didalam sistem perdagangan forex. 😤

Bisa melipat gandakan keuntungan, yang seharusnya keuntungan yang harus ditanggung bisa mencapai 10 % dengan adanya forex bisa berubah drastis menjadi 100% dengan sangat cepat dan mudah, sungguh fluktuasi yang sangat mengagumkan pula untuk menghancurkan nilai mata uang suatu negara.

Kalau kita tinjau lebih cermat, maka akan ditemukan kemungkinan-kemungkinan adanya resiko penguapan aliran dana yang tidak diketahui kemana perginya, dikarenakan aus kedalam fluktuasi pergerakan perdagangan mata uang yang sangat cepat dan tak terkendali. Berbeda dengan perdagangan saham yang mungkin masih bisa dilacak kemana hilangnya dana-dana tersebut, dikarenakan sistemnya sangat erat dengan sektor perdagangan real. Disini broker-broker dunia adalah sang pemegang kunci utama terhadap permasalahan ini.

Belum lagi adanya praktek mafia forex, dimana bisa saja para spekulan-spekulan besar tingkat dunia yang saling bekerja sama dengan menggalang dana investasi secara besar-besaran, sehingga dapat dengan mudah membolak-balik posisi nilai mata uang terhadap mata mata uang lainnya. Sehingga dapat memicu timbulnya peperangan dalam dunia trading, yang sudah dapat dipastikan tingkat kerugiannya bisa sangat besar, dan harus di derita oleh korban-korban perang yang kemungkinan para korban perang yang tidak berdosa (spekulan kecil).

Dan jika seandainya dampak dari forex ini yang menyebabkan nilai Rupiah menurun terhadap nilai Dollar Amerika, maka sudah seharusnya pemerintah Indonesia mengambil sikap tegas dalam menyikapi guna mencari solusi terbaik mengenai hal ini. Misal, lepas dari ketergantungan Indonesia terhadap segala sesuatu yang ada hubungannya dengan pertukaran mata uang Rupiah dengan Dollar Amerika untuk sementara waktu sampai nilai mata uang Rupiah menjadi stabil. Stabil disini maksudnya sampai nilai tukar Rupiah terhadap Dollar kembali menguat seperti sebelum adanya efek perdagangan forex ini.

Kasihan rakyat Indonesia jika harus kehilangan banyak uang mereka hanya dikarenakan inflasi mata uang yang tidak ada hubungannya dengan sektor real. Bagaimana dengan nasib uang yang mereka simpan di bank setelah sekian lama, sementara inflasi harga barang terus meroket tajam. Apakah itu tidak kejam namanya?!?

Yeah! semua keputusan tergantung pada bangsa Indonesia sendiri, gimana mau menyikapinya. Satu prinsip: "Sebenarnya untuk bisa memperoleh keuntungan yang besar, dibutuhkan kerja keras serta kemampuan lebih untuk memperolehnya. Jika tidak, biasanya itu hanyalah bersifat sementara (semu)."

Peace, Love with Music - Langit Biru Band

Tidak ada komentar:

Posting Komentar